Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBNU: Islam dan HAM itu tidak Bertentangan

PBNU: Islam dan HAM itu tidak Bertentangan Kredit Foto: PBNU
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para santri dan mahasiswa terlihat antusias berdiskusi mengenai sejarah dan filosofi dasar HAM, yang digelar di Pondok Pesantren Jombang 5-7 Maret 2018. Mereka melihat HAM dari sudut pandang hukum nasional, hukum internasional, Islam dan nilai-nilai NU. Kemudian mereka menyampaikan pendapat mereka mengenai kebebasan beragama dan berkepercayaan dari berbagai sudut pandang tersebut. 

"Secara prinsip, Islam dan HAM itu sebenarnya tidak bertentangan," tegas Marzuki Wahid, sekretaris Lakpesdam PBNU. 

Ketua Lakpesdam PBNU Rumadi Ahmad mengatakan diskusi yang bertema Halaqah Islam Ramah HAM: Islam Wa Al-Huquq Al-Insaniyyah Perspektif Hukum dan Aswaja itu sangat membantu memperluas pemahaman para mahasiswa dan santri senior atas HAM. Wilayah toleransi bagi orang lain yang memiliki agama atau kepercayaan berbeda dari para santri juga akan semakin luas.

Makarim Wibisono, salah satu pendiri FIHRRST menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya kesediaan beberapa perguruan tinggi Islam dan pesantren di Jombang mengirimkan para mahasiswa santri senior untuk mengikuti pelaksanaan pelatihan HAM menjadi bukti bahwa nilai-nilai HAM dan toleransi yang disebarkan oleh Gus Dur yang lahir di Jombang, telah tertanam dengan kuat di masyarakat Jombang.

Istibsjaroh, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah al-Urwatul Wutsqo (STIT-UW) Jombang juga sangat mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan Islam ramah HAM ini. Ia berpendapat masih banyak masyarakat yang belum mengerti masalah HAM secara mendetail. 

"Kegiatan ini sangat diperlukan untuk memberikan wawasan yang luas tentang HAM untuk mahasiswa dan santri, karena itu perlu diadakan secara reguler," ujarnya. 

Pengarusutamaan nilai-nilai HAM termasuk toleransi beragama akan sangat mendukung terwujudnya harapan di mana Indonesia dapat menjadi pelopor dalam mempromosikan Islam yang moderat, yaitu yang utamanya sejalan dengan penghargaan terhadap nilai-nilai hak asasi manusia. Kursus singkat ini diharapkan dapat memberikan khasanah baru terhadap reputasi Islam yang damai, pluralis dan humanis. 

Kegiatan pelatihan HAM yang didukung oleh Canada Fund for Local Initiatives ini juga diharapkan dapat mendorong para mahasiswa dan santri senior untuk menyebarkan nilai toleransi dan penghormatan HAM di lingkungan mereka, menghormati perbedaan terutama ketika para mahasiswa dan santri senior menjadi pendidik atau pemuka agama di kemudian hari. Sehingga mereka dapat menjadi sosok yang bijaksana dalam menghadapi berbagai keanekaragaman permasalahan hidup baik dalam beragama, bernegara, bersosial dan bermasyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: