Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri PUPR: 304 Kios di Skouw Dibangun Sebagai Embrio Ekonomi Perbatasan

Menteri PUPR: 304 Kios di Skouw Dibangun Sebagai Embrio Ekonomi Perbatasan Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jayapura -

Setelah diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Mei 2017 lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang menyelesaikan pembangunan tahap kedua pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang berada di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan tahap kedua pengembangan kawasan perbatasan Skouw merupakan janji dan perintah Presiden Jokowi untuk tidak hanya menjadikan PLBN sebagai pintu gerbang masuk, tetapi menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan. 

"Pembangunan PLBN Skouw tidak hanya untuk gagah-gagahan, namun sebagai embrio pertumbuhan ekonomi di perbatasan. Saat ini sedang dibangun pasar sebanyak 304 kios untuk mengakomodasi pasar-pasar yang sebelumnya ada dan InsyaAllah akan diselesaikan Agustus 2018 ini," jelas Menteri Basuki di PLBN Skouw, Jayapura, Sabtu (17/3/2018).

Saat ini progres pekerjaan Pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN sudah 80,78 persen. Pekerjaan yang sedang dilakukan adalah pemasangan penutup atap pasar, pemasangan atap Pos Polisi, pengecatan dinding Pos TNI, pekerjaan struktur bawah Masjid, pekerjaan rumah dinas Polisi, dan penyelesaian lantai Amphiteater.

Luas kawasan yang dikembangkan 12,20 hektare dengan total luas bangunan 9.921 meter persegi meliputi pasar dan area komersial seluas 3.600 meter peresgi, fasilitas umum (rest area, ATM Center, Masjid, dan Gereja), fasilitas sosial (plaza dan ruang terbuka hijau, gedung serbaguna, foodcourt, parkir kendaraan), mess pegawai, wisma Indonesia, dan pos TNI/POLRI. 

Total anggaran untuk pembangunan kawasan Skouw sekitar Rp246 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya. 

"Nanti juga akan ada terminal, yang pengaturannya akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan yang akan mendukung sebagai pusat kegiatan pertumbuhan ekonomi, destinasi wisata dan kesenian," tambah Menteri Basuki. 

Dalam kunjungan tersebut Menteri Basuki berbincang dengan Yan Z Numberi selaku petugas administrator Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) PLBN Skouw mengenai progres pengembangan kawasan perbatasan tersebut. 

Numberi berharap pengembangan wilayah perbatasan Skouw akan menjadi seperti apa yang diinginkan oleh Presiden Jokowi yakni menjadi pusat ekonomi, tempat wisata, yang menjadikan pintu gerbang timur Indonesia menjadi tempat yang luar biasa.

Selain itu juga dikembangkan infrastruktur permukiman, terutama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 50 liter/detik antara lain untuk melayani 577 Sambungan Rumah.

Pada kawasan perbatasan Skouw juga telah dibangun 50 unit Rumah Khusus bagi masyarakat perbatasan di Kampung Skouw, Distrik Muaratami. Unit rumah khusus dimaksud memiliki Tipe 36 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 ruang tamu, yang dilengkapi dengan jalan lingkungan, air bersih, sanitasi, drainase, dan listrik. 

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman H. Marbun, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Merauke Nimrod Rumaropen, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: