Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpar Hadirkan Pakar Pemasaran Sukseskan 'COE 2018'

Menpar Hadirkan Pakar Pemasaran Sukseskan 'COE 2018' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menghadirkan para praktisi penyelenggara kegiatan serta pakar pemasaran untuk menyukseskan penyelenggaraan "Calendar of Event" (CoE) 2018.

Menteri Arief Yahya membuka sekaligus menjadi pembicara kunci pada acara Workshop Penyelenggaraan Event yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Senin (19/3/2018).

"Kegiatan workshop sehari ini dimaksudkan sebagai coaching clinic untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah (Pemda) maupun private/komunitas agar minimal penyelenggaraannya berskala nasional dan layak `dijual'," kata Arief.

Dengan begitu, kata dia, dampaknya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang tahun ini menargetkan 17 juta wisman maupun menggerakkan 270 juta wisatawan Nusantara (wisnus) di Tanah Air.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi kegiatan Workshop Penyelenggaraan Event agar kualitasnya menjadi spetakuler dan diperhitungkan, hal itu sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menyaksikan Jember Fashion Carnaval di Kota Jember, Jawa Timur, pada 2017.

Presiden Jokowi kepada Menpar Arief Yahya meminta agar kota-kota di Indonesia bisa memiliki festival/karnaval yang khas dan unik menjadi agenda kesenian yang diselenggarakan secara rutin, yakni ada kalender kegiatan dan kalender tahunannya seperti "Jember Fashion Carnival".

"Presiden Jokowi menegaskan bahwa keragaman budaya kita adalah sebuah kekuatan sekaligus keunggulan kita dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang lainnya," kata Menpar Arief Yahya menyampaikan pesan Presiden Jokowi.

Presiden juga berkali-kali menegur Menpar ketika ada banyak acara festival di berbagai daerah tapi belum berstandar global.

"Presiden minta harus berstandar dunia. Jadi penyelenggaraan kegiatan bestandar dunia ini permintaan Bapak Presiden," kata Menpar Arief Yahya.

Ia mengatakan, dengan adanya teguran dan permintaan itu, ia menugaskan Staf Ahli Multikultural selaku Ketua Tim Pelaksana Calender of Event (CoE) 2018 Esthy Reko Astuti untuk menyelenggarakan workshop atau coaching clinic tentang bagaimana memprodusi, mengemas, serta mempromosikan kegiatan yang berstandar nasional.

Menpar Arief Yahya menjelaskan tiga aspek agar kemasan kegiatan memenuhi standar nasional, yakni, pertama, tampilan koreografinya harus menarik dan tidak membosankan.

Kedua, iringan musiknya berkualitas karena melibatkan komposer/arranger profesional, dan yang tidak kalah pentingnya adalah unsur ketiga, penggunaan busana/kostum yang membuat penyaji pertunjukan tidak sulit bergerak dan enak dipandang mata.

Setelah ketiga aspek tersebut terpenuhi, oleh kurator yang ditunjuk Kemenpar, kemudian layak ditetapkan sebagai kegiatan berstandar global.

Hal ini sebagaimana dalam menetapkan 100 CoE Wonderful Indonesia 2018.

"Tugas utama Kemenpar selanjutnya adalah mempromosikan kegiatan tersebut dan bagaimana strategi dan memasarkan agar memberikan nilai (value) dari segi budaya (culture) maupun ekonomi (commercial value)," kata Arief Yahya.

Seperti diketahui sebagai upaya untuk menarik kedatangan 17 juta wisman dan pergerakan 270 wisnus pada tahun ini, Kemenpar bersama para pemangku kepentingan pariwisata yang tergabung dalam kekuatan pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) menyiapkan program 100 CoE Wonderful Indonesia serta Visit Wondeful Indonesia (ViWi) melibatkan pelaku bisnis (industri) dan asosiasi pariwisata untuk menjual paket-paket wisata menarik dengan harga kompetitif hot deal atau pun bundling.

Kegiatan workshop yang dihadiri sekitar 200 peserta menghadirkan nara sumber antara lain; Jacky Murrsy (pakar pemasaran sebagai Deputy CEO MarkPlus); Nalendra Pradono (MarkPlus); Dwiki Dharmawan (pakar dan praktisi musik anggota grup musik Krakatau); Dynand Fariz (perancang busana dan penggagas sekaligus Presiden Jember Fashion Carnival); Samuel Mattimena (perancang busana dan penyelenggaran event fashion show); Ndang Mawardi (CEO Inspiro Group/promotor dan MICE penyelenggara even olahraga); dan Denny Malik artis penari dan kareografer yang pernah mendapat penghargaan Festival Tari Asia Pasifik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: