Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu Dukung Siswa Miliki Alternatif Belajar di Luar Sekolah

Menkeu Dukung Siswa Miliki Alternatif Belajar di Luar Sekolah Kredit Foto: Ruangguru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kegiatan Learning Innovation Summit 2018 yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) dan Ruangguru beberapa waktu lalu. Agenda ini dianggap sebagai langkah besar untuk memperbaiki kualitas manusia di Indonesia melalui sektor pendidikan. Diharapkan fokus pengembangan pendidikan saat ini tidak hanya dari penambahan alokasi anggaran dari pemerintah. Melainkan, ada sinergi antara berbagai sektor untuk bersama-sama memaksimalkan hasilnya.

"Masalah kita saat ini sudah bukan lagi tentang anggaran. Kalau itu sudah ada Rp440 triliun. Tetapi, yang belum jadi prioritas adalah bagaimana kita bisa memperoleh hasil terbaik dari adanya anggaran itu," ucap Sri Mulyani saat menyampaikan keynote speech dengan topik "Efficiency in Education Spending for a Better Learning Outcome". Maka, salah satu cara untuk mampu memberikan dampaknya adalah dengan meningkatkan kapasitas SDM dengan berbagai learning program.

Berdasarkan data, tercatat 75,6 juta dari 257 juta jiwa penduduk Indonesia yang berada di bangku sekolah (PAUD-SMA) dan 3,1 juta guru yang harus didorong agar menjadi mumpuni. Namun, tersebar di 34 provinsi dan 500 daerah tingkat dua sehingga tantangan untuk memberikan kualitas pendidikan yang baik itu cukup sulit.

"Belum lagi kita terus dihadapkan pada perubahan dunia yang serba cepat maka teknologi menjadi solusi agar kualitas pendidikan yang baik dapat merata," sambung Sri Mulyani.

Strategi ini juga sudah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan alternatif belajar secara online karena melihat skor PISA Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Lebih lanjut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan bahwa banyak anak yang belum tahu bagaimana mendapatkan akses pengetahuan yang berguna untuk mereka di luar sekolah.

"Dalam waktu 15 tahun ke depan, apa pun bisa saja terjadi dan kalau hanya terpaku dengan ilmu yang ada di sekolah, kita bisa tertinggal karena yang sudah dipelajari menjadi tidak relevan lagi," tutur peraih Menteri Terbaik Dunia 2018 ini. Dalam hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga akan segera memperbaiki penetrasi internet agar daerah-daerah pelosok dapat belajar melalui teknologi. 

Sebagai penutup pidato, Sri Mulyani menyatakan bahwa mesin robot atau artificial intelligence dapat menggantikan tenaga kerja di kemudian hari, kecuali mereka yang memiliki tiga hal: passion, empathy, dan understanding. Hal ini tentu tidak akan bisa diperoleh jika SDM yang ada belum meningkatkan kapasitasnya bersama teknologi.

Learning Innovation Summit 2018 merupakan acara konferensi pendidikan berskala internasional yang diselenggarakan oleh Ruangguru dan PT Pertamina (Persero). Lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Kepala Daerah, 400 Dewan Direktur Korporasi Swasta terbesar di Indonesia, 350 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota/Kabupaten seluruh Indonesia, 250 perwakilan organisasi non-pemerintah dan kemasyarakatan, social media influencers, serta perwakilan dari negara sahabat hadir dalam perhelatan ini. Konferensi ini diselenggarakan sebagai bentuk ajakan kepada seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam memajukan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia melalui inovasi-inovasi di dunia pendidikan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: