Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buka Ekspor ke Selandia Baru, Indonesia Targetkan US$2,9 Miliar

Buka Ekspor ke Selandia Baru, Indonesia Targetkan US$2,9 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Wellington -

Para pimpinan perusahaan Indonesia dan Selandia Baru bertemu dalam ajang Chief Executive Officer (CEO) Meeting, Senin (19/3/2018). Pertemuan diadakan di Clifftons Conference, the Majestic Center, Wellington, Selandia Baru. Ajang pertemuan CEO ini bertujuan memperkuat komitmen Indonesia membuka ekspor ke negara dengan pasar yang belum tergarap (un-tapped country), seperti Selandia Baru.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Arlinda, yang memimpin rangkaian misi dagang Kementerian Perdagangan ke Selandia Baru, turut bergabung dalam delegasi Indonesia pada CEO Meeting. Arlinda berharap momentum ini dapat semakin membuka peluang untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke negara dengan pasar yang belum tergarap, seperti Selandia Baru.

"Kami juga berharap kegiatan ini dapat menghasilkan kesepakatan atau transaksi potensial antara pelaku usaha dua negara untuk meningkatkan perdagangan bilateral di masa mendatang,” kata Arlinda dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (19/3/2018).

Pertemuan CEO ini diadakan bersamaan dengan momentum kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Selandia Baru untuk membahas isu-isu bilateral, termasuk isu perdagangan. Dalam pertemuan ini, Presiden Joko Widodo ikut menyaksikan para Menteri Kabinet Kerja dan para CEO perusahaan Indonesia bertukar pikiran dengan otoritas Selandia Baru dan CEO perusahaan Selandia Baru, yang dipimpin Minister of Agriculture, Bio Security, Food Safety and Rural Community and Associate Minister of Trade, Damien O'Connor. 

CEO Meeting dibagi ke dalam dua sesi, yaitu sesi I yang dimoderatori oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong. Sesi I ini juga diikuti Presiden RI. Sementara itu, sesi II dimoderatori oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Rosan P. Roeslani.

Delegasi Indonesia berjumlah 29 orang yang terdiri atas perwakilan pemerintah, Duta Besar RI Wellington Tantowi Yahya, Ketua KADIN, serta para CEO perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, minyak kelapa sawit, makanan, hingga geotermal. Sementara itu, delegasi Selandia Baru yang juga berjumlah 29 orang terdiri atas perwakilan pemerintah dan para CEO perusahaan peternakan, pariwisata, hingga energi.

Sebelum CEO Meeting dimulai, dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Selandia Baru. Terdapat tiga penandatanganan yaitu antara Kalbe Farma dan Westland Milk Products; Kalbe Farma dan Fonterra; serta Jakarta International College (JIC) dan Auckland University of Technology. Nota kesepahaman meliputi penjajakan kerja sama bahan baku produk, pengembangan pasar, dan pendidikan. 

Setelah CEO Meeting, Arlinda turut mendampingi Presiden RI dan menteri-menteri Kabinet Kerja dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, dan jajaran menterinya. Kemudian, Arlinda juga mengikuti acara temu Presiden RI dengan diaspora Indonesia di Selandia Baru. 

Indonesia dan Selandia Baru sangat berpotensi meningkatkan hubungan perdagangan di masa depan. Kedua negara berkomitmen mencapai total perdagangan sebesar US$2,9 miliar atau Rp40 triliun di tahun 2024.

Hingga Senin (19/3), misi dagang Kemendag ke Selandia Baru telah mencatatkan potensi transaksi US$9,74 juta, yang dicatatkan dari negosiasi produk kopi, tenaga kerja perkebunan, dan permesinan, produk turunan kelapa sawit, pupuk, serta makanan dan minuman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: