Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berhasil Keluar dari Zona Rugi, Pendapatan Kobexindo Menanjak 77%

Berhasil Keluar dari Zona Rugi, Pendapatan Kobexindo Menanjak 77% Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mitra dan distributor eksklusif alat berat merek DOOSAN Excavator (Korea Selatan), DAEWOO Truck (Korea Selatan), NHL TEREX Truck (Cina), JUNGHEINRICH Electric Reach Truck (Jerman), HAKO Sweeper (Jerman), dan MINSK Farm Tractor (Belarusia), hingga akhir tahun 2017 membukukan penanjakan pendapatan 77% mencapai US$74,87 juta, melampaui target minimal 40% yang dicanangkan Perseroan.

Hal tersebut membuat laba bersih perseroan sepanjang tahun 2017 naik sebesar US$7,38 juta menjadi US$1,53 juta, dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yakni minus US$5,85 juta. 

"Pencapaian tersebut melampaui kinerja Kobexindo pada tahun 2014, dimana pendapatan tercatat US$74,79 juta dan laba bersih US$ 616 ribu. Hal ini tidak lepas dari membaiknya harga komoditas global, strategi efisiensi yang diterapkan oleh Perseroan, dan dukungan serta kerja keras dari segenap karyawan dan manajemen Kobexindo," papar Presiden Direktur PT Kobexindo Tractors Tbk Humas Soputro dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (19/3/2018).

Menurutnya, pertumbuhan pendapatan Perseroan ditopang oleh kinerja empat segmen usaha Perseroan yakni segmen penjualan alat berat, penjualan suku cadang, after sales, dan pendapatan sewa.

Segmen penjualan alat berat memberikan kontribusi pendapatan terbesar yakni 84,5% atau setara US$63,28 juta dari total pendapatan secara konsolidasi. Bahkan, segmen ini menjadi segmen dengan tingkat pertumbuhan tertinggi yakni mencapai 104%. 

"Penjualan Excavator Doosan menjadi produk terlaris dan disukai oleh perusahaan-perusahaan pertambangan yang membutuhkan excavator yang aandal dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan servis yang prima," jelasnya. 

Lalu, segmen dengan kontribusi terbesar kedua adalah segmen penjualan suku cadang dengan pendapatan US$6,2 juta atau setara 8,3% dari total pendapatan konsolidasi. Disusul kemudian oleh segmen after sales/ maintenance sebesar US$3 juta atau 4% dan terakhir segmen pendapatan sewa sebesar US$2,4 juta atau 3,2% dari total pendapatan konsolidasi. 

"Strategi efisiensi yang kami terapkan guna menekan aneka beban seperti beban penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban operasi lainnya membuat pertumbuhan aneka beban perseroan lebih kecil ketimbang pertumbuhan pendapatan," ungkapnya. 

Hingga akhir tahun 2017, Kobexindo berhasil meningkatkan margin laba kotor menjadi 19,9% dan margin laba usaha menjadi 5,8%. Strategi efisiensi tersebut merupakan salah satu strategi mitigasi Perseroan untuk menghadapi fluktuasi dan perkembangan di industri pertambangan. 

Membaiknya arus kas dari kegiatan operasional, termasuk pembayaran dari pelanggan membuat posisi kas dan setara kas Perseroan tumbuh signifikan sebesar 790% pada FY2017 menjadi US$5,79 juta dari posisi FY2016 yakni US$650 ribu.

"Posisi kas dan setara kas tahun 2017 sebesar US$5,79 juta telah mengembalikan posisi kas dan setara kas Kobexindo seperti pada akhir tahun 2012 lalu, yakni US$4,28 juta. Ini akan meningkatkan kemampuan Kobexindo mendukung operasional maupun pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan di masa mendatang," jelas Humas Soputro. 

Liabilitas jangka pendek naik tipis 16,74% menjadi US$46,14 juta, sedangkan liabilitas jangka panjang turun minus 25,26% menjadi US$13,84 juta dibandingkan tahun 2016 yakni US$18,52 juta. Kewajiban atau utang bank jangka pendek turun 26,4 % menjadi US$2,97 juta dan utang bank jangka panjang turun minus 41,71% menjadi US$9,27 juta dibandingkan tahun 2016 US$15,90 juta. 

Rasio DER Kobexindo saat ini 2X dan current ratio berada pada 1,42X. "Dengan rasio tersebut, kami masih memiliki ruang untuk mencari tambahan pendanaan apabila dibutuhkan," imbuh Martio, Direktur Keuangan dan Corporate Secretary PT Kobexindo Tractors. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: