Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump-Kim Jong-un Mau Bertemu, AS-Korsel Malah Latihan Militer Bersama Lagi

Trump-Kim Jong-un Mau Bertemu, AS-Korsel Malah Latihan Militer Bersama Lagi Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat-Korea Selatan akan melanjutkan latihan militer gabungan bulan depan, Seoul dan Washington menyatakan dalam pernyataan bersama pada hari Selasa (20/3/2018), latihan yang akan berlanjut sebelum pertemuan Presiden AS Donald Trump yang direncanakan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Seoul dan Washington menyatakan pada bulan Januari bahwa mereka akan menunda latihan tahunan sampai setelah Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade diadakan di Korea Selatan bulan lalu, dalam rangka membantu menciptakan kondisi yang kondusif untuk dimulainya kembali pembicaraan antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Pihak Korea Utara secara rutin mengecam latihan-latihan itu sebagai persiapan untuk perang. Latihan Foal Eagle dijadwalkan akan dimulai pada Minggu (1/4/2018) dan berlangsung selama satu bulan, sementara latihan simulasi-komputer Key Resolve akan diadakan selama dua minggu dimulai pada pertengahan April, seorang pejabat militer Korea Selatan mengatakan kepada wartawan di Seoul pada hari Selasa (20/3/2018).

Ada kesibukan kegiatan diplomatik di Asia, Amerika Serikat dan Eropa sejak Korea Utara mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin, upaya yang berujung kepada rencana pertemuan puncakn yang direncanakan dengan Korea Utara dengan Selatan dan dengan Amerika Serikat.

"Militer Korea Selatan dan AS biasanya melakukan dua latihan pada Maret selama sekitar dua bulan tetapi periode latihan lapangan tahun ini terpangkas setengahnya, terutama karena Olimpiade," tutur pejabat Korea Selatan, yang meminta untuk tidak diidentifikasi, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (20/3/2018).

Latihan tersebut akan menjadi "skala yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya" dan dimaksudkan untuk "memperbaiki kesiapan kita melawan berbagai ancaman Korut," tutur pejabat tersebut.

Korea Utara sedang mengejar program nuklir dan rudal yang menentang sanksi Dewan Keamanan PBB dan tidak merahasiakan rencananya untuk mengembangkan rudal yang mampu mencapai daratan A.S.

Aksi saling lontar hinaan antara Kim dan Trump, telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran akan konfrontasi di Semenanjung Korea dalam beberapa bulan terakhir sebelum adaya sebuah kontak diplomatik. China, sekutu utama Korea Utara, mengatakan senang melihat situasi ketegangan yang semakin mereda antara Trump-Kim Jong-un.

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: