Induk BUMN Tambang Ajukan 40% Saham Hak Partisipasi ke Freeport

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) melalui Direktur Utama Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya telah mengajukan penawaran harga pembelian 40% saham hak partisipasi Rio Tinto pada PT Freeport Indonesia. 

Terkait dengan harga dari 40% saham tersebut, Budi Sadikin masih belum mau memberikan detail angkanya. Namun, dirinya berharap harga penawaran yang telah diajukan dapat disetujui sehingga Inalum sebagai induk usaha holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tambang bisa segera mengakuisisi.

"Namanya tawar-menawar,  kami ingin serendah-rendahnya mereka ingin setinggi-tingginya. Ada harga pasarnya dan Deutche Bank itu is a good one of indicator. Serta ada bank lain, HSBC, Morgan Stanley, sudah ngasih range-nya," jelas Budi Sadikin dalam keterangan yang diterima, Kamis (22/3/2018).

Dalam menghitung valuasi harga hak partisipasi 40 persen milik Rio Tinto, Inalum menyewa Morgan Stanley, PricewaterhouseCoopers (PWC) dan Danareksa. Untuk membiayai akuisisi hak milik Rio Tinto, Inalum akan mendapat pinjaman dari bank Jepang, Amerika Serikat, dan bank-bank nasional. Ditargetkan April 2018 ini sudah ada kesepakatan yang diteken kedua belah pihak terkait dengan harganya.

"Semua analyst research itu kan ada Deutche Bank, HSBC, Credit Swiss, Morgan Stanley, itu ditulis secara rinci. Dihitung komponen-komponenmya, ada komponen smelter. Ada angkanya secara detail, tidak banyak beda," jelas Budi Sadikin yang juga pernah menjabat Direktur Utama Bank Mandiri itu.