Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsolidasi Korporasi Masih Hambat Penyaluran Kredit Perbankan

Konsolidasi Korporasi Masih Hambat Penyaluran Kredit Perbankan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menilai proses konsolidasi korporasi masih menghambat pertumbuhan kredit perbankan hingga saat ini. Masih berjalannya proses konsolidasi menyebabkan permintaan/demand kredit melemah.

Untuk diketahui, pada Januari 2018, tercatat kredit yang disalurkan perbankan hanya tumbuh 7,4% (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 8,2% (YoY).

"Kondisi perbankan memiliki likuiditas cukup baik. Mereka punya liquidity yang cukup. Namun, yang jadi masalah belum adanya demand karena ada konsolidasi perusahaan-perusahaan," ujar Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Linda Maulidina di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Dia mengungkapkan, selain faktor permintaan kredit yang belum kuat, rendahnya pertumbuhan tersebut juga sesuai dengan pola intermediasi tahunan yang cenderung turun di awal tahun.

Meski demikian, dirinya tetap optimis pertumbuhan kredit sesuai perkiraan BI yakni sebesar 10%-12% tahun ini akan tetap tercapai. Apalagi, proses konsolidasi sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

"Sehingga kami rasa 2018 kredit akan lebih baik dibanding 2017. Apalagi, otoritas dan BI berupaya untuk mendorong bank menyalurkan kredit," ucapnya.

Sekadar catatan, BI menyebutkan hingga saat ini stabilitas sistem keuangan tetap terjaga yang tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang cukup tinggi mencapai 23,2% dan rasio likuiditas (AL/DPK) sebesar 23,2% pada Januari 2018. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sedikit meningkat menjadi 2,9% (gross) atau 1,3% (net) pada Januari 2018.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: