Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Angka Pertumbuhan Kuartal I, Ini Kata BI dan Darmin

Soal Angka Pertumbuhan Kuartal I, Ini Kata BI dan Darmin Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Indonesia pada triwulan I/2018 tumbuh lebih baik dari triwulan yang sama tahun sebelumnya. Keyakinan ini didorong oleh investasi dan konsumsi pemerintah yang meningkat, konsumsi swasta yang stabil, dan kinerja ekspor yang tetap positif.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan peningkatan investasi terutama terjadi pada sektor konstruksi seiring penyelesaian proyek infrastruktur dan pada sektor primer dengan meningkatnya permintaan eksternal.

"Konsumsi swasta tumbuh stabil didukung daya beli masyarakat yang terjaga dan peningkatan pengeluaran terkait Pilkada," kata Agusman di Jakarta, Kamis (23/3/2018).

Sementara itu, konsumsi pemerintah diproyeksi meningkat dengan adanya akselerasi penyaluran bansos dan dana desa. Dari sisi eksternal, ekspor diperkirakan tumbuh positif dipengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia.

Impor juga diperkirakan meningkat, khususnya terkait kebutuhan investasi dan ekspor yang memiliki konten impor tinggi.

"Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan tahun 2018, perekonomian Indonesia diprakirakan tumbuh pada kisaran 5,1 sampai 5,5% (YoY)," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2018 tidak lebih tinggi dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Pada kuartal I/2017, pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,01% atau lebih baik dibandingkan pada kuartal I/2016 yang tumbuh 4,92%

Menurut Darmin, dari sisi produksi, sektor pertanian diprediksi melambat dari tahun lalu. Penurunan ini disebabkan waktu panen raya yang biasanya terjadi pada Maret bergeser pada April.

"Jadi, tahun lalu sebenarnya sudah kembali pada Maret, April, dan Mei dengan puncaknya Maret pada tahun lalu. Tahun ini sepertinya April puncaknya sehingga mungkin saja pertaniannya akan lebih lambat karena panennya justru keluar pada April. Artinya, pada kuartal dua, bukan kuartal satu," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: