Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puradelta Lestari Bukukan Pendapatan Rp1,33 Triliun di 2017

Puradelta Lestari Bukukan Pendapatan Rp1,33 Triliun di 2017 Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) sepanjang tahun 2017 berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,33 triliun. Pendapatan paling besar dikontribusikan penjualan lahan industri sebesar Rp1,07 triliun. Meski begitu, capaian tersebut lebih rendah jika dibandingkan dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp1,59 triliun.

Direktur Independen PT Puradelta Lestari Tbk Tondy Suwanto menyatakan bahwa di tahun 2017 Perseroan membukukan penjualan dari pelanggan industri dari sektor yang bervariasi. 

"Di tahun 2017 ini, kami membukukan penjualan lahan industri dari perusahaan-perusahan ternama berbagai macam sektor, seperti sektor terkait otomotif, farmasi, dan sanitasi. Hal ini menegaskan posisi GIIC, kawasan industri di Kota Deltamas, sebagai kawasan industri terdepan dan terandal di Indonesia yang menjadi pilihan utama bagi perusahaan-perusahaan besar, baik domestik maupun asing," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Tondy Suwanto menyebutkan, di tahun 2017, Perseroan juga berhasil meningkatkan diversifikasi segmen usaha. Di tahun 2017, segmen industri menyumbang 80,1% pendapatan usaha Perseroan dari 96,8% di 2016. Pendapatan segmen industri mencapai Rp1,07 triliun, sedangkan pendapatan segmen hunian dan komersial masing-masing mencapai Rp122 miliar dan Rp110 miliar. Di samping itu, pendapatan lain dari segmen hotel dan segmen sewa masing-masing mencapai Rp30 miliar dan Rp3 miliar.

"Ke depannya, memang segmen industri masih menjadi tulang punggung usaha Perseroan. Namun, kami akan terus melakukan diversifikasi usaha, terutama pengembangan segmen hunian dan komersial sesuai dengan misi Perseroan untuk mengembangkan sebuah kawasan terpadu modern," tambahnya. 

Di tahun 2017, perseroan telah bekerja sama dengan PT Panahome Gobel Indonesia mendirikan ventura bersama PT Panahome Deltamas Indonesia untuk memperkuat segmen hunian di Kota Deltamas.

Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp657 miliar di tahun 2017, lebih rendah dibandingkan laba bersih di tahun sebelumnya sebesar Rp757 miliar, seiring dengan penurunan laba usaha Perseroan.

Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp815 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan laba kotor di tahun sebelumnya sebesar Rp896 miliar, seiring menurunnya pendapatan Perseroan.

Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp624 miliar, lebih rendah dibandingkan laba usaha di tahun sebelumnya sebesar Rp724 miliar. 

Di tahun 2017, biaya operasional meningkat menjadi Rp191 miliar dibandingkan biaya operasional di tahun 2016 yang mencapai Rp172 miliar. Kenaikan biaya operasional ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya umum dan administrasi seiring dengan perkembangan usaha Perseroan.

Dari sisi fundamental, aset Perseroan per 31 Desember 2017 tercatat Rp7.471 miliar, lebih rendah dibandingkan aset Perseroan per 31 Desember 2016 sebesar Rp7.804 miliar. Menurunnya jumlah aset terutama disebabkan menurunnya kas dan setara kas dari Rp1.219 miliar per 31 Desember 2016 menjadi Rp785 miliar per 31 Desember 2017. Di tahun 2017 sendiri, Perseroan dua kali membagikan dividen tunai, masing-masing sebesar Rp723 miliar di Juni 2017 dan Rp313 miliar di Desember 2017.

Adapun liabilitas dan ekuitas Perseroan masing-masing tercatat sebesar Rp465 miliar dan Rp7.006 miliar. Perseroan tidak memiliki utang. Dengan posisi kas bersih yang sangat sehat, Perseroan terus berupaya untuk melakukan pengembangan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, hunian, dan komersial.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Serentak di Bali Capai Rp 456,9 Miliar Lebih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitriyani
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: