Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Pasar Modal Diharapkan Tak Terpengaruh Kondisi Global

Investor Pasar Modal Diharapkan Tak Terpengaruh Kondisi Global Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Solo -

Ekonom dari Phintraco Sekuritas Surakarta Setiawan Efendy berharap investor pasar modal dalam negeri tidak terpengaruh permasalahan global yaitu adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

"Memang kondisi ini memberikan sentimen negatif terhadap perkembangan pasar saham di dalam negeri. Apalagi AS juga mewacanakan kenaikan suku bunga bank," kata Branch Manager Phintraco Sekuritas Surakarta tersebut di Solo, Jumat (23/3/2018).

Ia mengatakan wacana tersebut berdampak pada langkah investor asing untuk menarik dananya yang selama ini diinvestasikan di negara berkembang, salah satunya Indonesia.

"Oleh karena itu, kami minta agar para investor di Solo untuk tetap tenang atau paling tidak bisa 'wait and see' dulu sampai kondisi normal," katanya.

Sementara itu, ia mengakui dengan keluarnya wacana tersebut transaksi saham yang dilakukan para investor di Phintraco hingga saat ini sempat terkoreksi sekitar 40 persen.

Senada, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Surakarta M Wira Adhibrata mengatakan kondisi tersebut memberi sentimen negatif terhadap pasar modal di seluruh dunia.

"Yang harus diperhatikan adalah kondisi ini lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, kalau dari dalam negeri sebetulnya kondisi baik-baik saja. Oleh karena itu, seharusnya para investor tidak perlu khawatir hingga melakukan 'panic selling'," katanya.

Ia mengakui akibat adanya kondisi itu indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan terakhir banyak yang terkoreksi.

Menurut dia, sejumlah emiten yang mengalami penurunan cukup signifikan akibat fenomena tersebut di antaranya adalah Telekomunikasi Indonesia Persero (TLKM) terkoreksi 2,1 persen, Bank Mandiri (BMRI) terkoreksi 2,25 persen, Semen Indonesia (SMGR) terkoreksi 8,75 persen, dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terkoreksi 1,4 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: