Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Melemah Setelah Trump Kenakan Tarif Impor Tiongkok

Dolar AS Melemah Setelah Trump Kenakan Tarif Impor Tiongkok Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB, 24/3/2018), karena investor terus menilai pengumuman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif terhadap produk-produk impor Tiongkok.

Meskipun ada peringatan kuat dari kelompok bisnis dan pakar perdagangan, Trump pada Kamis (22/3) menandatangani memorandum yang dapat mengenakan tarif hingga 60 miliar dolar AS pada impor dari Tiongkok, sebuah langkah sepihak yang memicu aksi jual di pasar.e

Menurut memorandum presiden, Trump telah mengarahkan Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer, untuk menerbitkan daftar barang-barang Tiongkok yang diusulkan yang dapat dikenakan tarif dalam 15 hari, sementara Departemen Keuangan AS akan memiliki waktu 60 hari untuk mengusulkan pembatasan investasi Tiongkok di Amerika Serikat.

Langkah itu mendorong persentase penurunan terbesar di tiga indeks saham utama Wall Street dalam enam minggu, dengan Dow merosot lebih dari 700 poin, karena investor gelisah oleh skala tarif AS dan kemungkinan dampaknya terhadap perdagangan global.

Kedutaan Besar Tiongkok di Amerika Serikat, dalam tanggapannya, mengatakan "Ini adalah tifikal tindakan proteksionisme perdagangan sepihak. Tiongkok sangat kecewa dan dengan tegas menentang tindakan semacam itu."

Di sisi ekonomi, pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama yang diproduksi pada Februari meningkat 7,4 miliar dolar AS, atau 3,1 persen, menjadi 247,7 miliar dolar, Departemen Perdagangan mengatakan Jumat (23/3).

Dalam laporan terpisah, departemen melaporkan bahwa penjualan rumah baru keluarga tunggal di AS pada Februari 2018 berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 618.000 unit, yang 0,6 persen di bawah tingkat direvisi Januari 622.000 unit, tetapi 0,5 persen di atas perkiraan Februari 2017 di 615.000 unit.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,45 persen menjadi 89,453 di akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,2367 dolar AS dari 1,2306 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4145 dolar AS dari 1,4109 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7713 dolar AS dari 0,7711 dolar AS.

Dolar AS dibeli 104,84 yen Jepang, lebih rendah dari 105,63 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9467 franc Swiss dari 0,9506 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2863 dolar Kanada dari 1,2915 dolar Kanada. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: