Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Harapan Para Pengemudi Truk di Kalsel...

Ini Harapan Para Pengemudi Truk di Kalsel... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Banjarmasin -

Para pengemudi truk di Kalimantan Selatan mengharapkan pasokan solar bersubsidi kembali normal sehingga tidak perlu mengantre lama di tempat pengisian bahan bakar minyak.

Jujus (47) pengemudi dan sekaligus pemilik truk, Sabtu (24/3/2018), mengeluh sebab stok solar bersubsidi di SPBU kadang-kadang ada, dan kadang-kadang kosong.

Ketidakpastian itu, misalnya, menyebabkan antrean panjang truk yang hendak membelisolar bersubsidi di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Di SPBU Jalan Trikora dekat Masjid Agung Al Munawar Banjarabaru (sekitar 35 kilometer utara Banjarmasin), misalnya, antrean truk mengular hingga ke tepi jalan.

Antrean panjang juga terjadi di SPBU Jalan A Yani Km 26 yang notabene merupakan perpanjangan usaha Pertamina. Jujus di tempat itu mengatakan, kalau solar bersubsidi sering kosong di SPBU, bisa berpengaruh terhadap biaya angkutan barang dan berdampak pada kenaikan harga komoditas tertentu.

Selain itu, harga solar bersubsidi jangan sampai naik. "Kalau harganya naik dan sulit mendapatkan solar bersubsidi tersebut, maka bisa menimbulkan persoalan baru,"tuturnya

Sementara ini di kios luar SPBU, harga solar bersubsidi belum mengalami kenaikan atau tetap sekitar Rp6.700/liter, sehingga para sopir dan pemiliki truk relatif bisa tertolong. Selain solar bersubsidi, premium juga mengalami ketidaknormalan dalam persediaan di SPBU belakangan ini, sehingga pengendara yang tidak mau repot-repot terpaksa membeli pertalite.

"Daripada tidak jalan lebih pakai pertalite, meskipun lebi mahal daripada premiumh," pungkas Syaiful (51), warga Banjarmasin. (HYS/Ant)

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: