Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan 10 Bali Baru Gunakan Konsep Terpadu

Pembangunan 10 Bali Baru Gunakan Konsep Terpadu Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan asing hingga 2019, Pemerintah telah menetapkan “10 Bali baru” atau 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pembangunan "10 Bali Baru" tersebut menggunakan konsep terpadu

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu, baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk.

"Pembangunan terpadu tersebut melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur," ujar Menteri Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Dicontohkan dukungan infrastruktur bagi pengembangan salah satu KSPN yakni Danau Toba. Tantangannya adalah akses jalan menuju lokasi wisata. Saat ini, waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba sekitar lima jam perjalanan untuk menempuh jalan sepanjang 170 km yang akan komplementer dengan Bandara Silangit.

Oleh karena itu, Kementerian PUPR berupaya memangkas waktu tempuh hingga setengahnya melalui pembangunan jalan tol dengan melibatkan investasi swasta. Pada tahun 2018, ditargetkan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,7 km akan rampung. Dilanjutkan dengan konstruksi Tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar sepanjang 35 km dan Pematang Siantar hingga Parapat sepanjang sepanjang 27 km.

Sektor sumber daya air, Kementerian PUPR akan melebarkan Kanal Tano Ponggol dengan anggaran sebesar Rp111,7 miliar melalui kontrak tahun jamak tahun 2017-2018 dan membangun Jembatan Tano Ponggol Samosir. Selain itu akan dibangun kolam tampungan Aek Natonang seluas 29,2 Ha yang akan menyimpan air hujan untuk kebutuhan irigasi dengan biaya Rp9,2 miliar.

Untuk mengurangi risiko banjir, dibangun Bendung di Tapanuli Utara untuk mengurangi banjir. Bendung dengan tinggi 32 meter dibiayai dengan dana APBN senilai Rp42,99 miliar. Kemudian dilakukan perbaikan tanggul sungai Aek Sigeaon di Kabupaten Tapanuli Utara sepanjang 1 km dengan biaya Rp25 miliar.

Infrastruktur permukiman juga mendapat sentuhan pembangunan dengan anggaran sebesar Rp166,5 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pembangunan Area Atraksi Danau Toba, Penanganan Sanitasi, Instalasi Pengolahan Air, dan pengembangan kawasan Ajibata.

Seperti diketahui, sektor pariwisata menjadi salah satu program prioritas Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meningkatkan devisa dan investasi.

Sepuluh KSPN tersebut yakni Mandalika di Prov. NTB, Pulau Morotai di Prov. Maluku Utara, Tanjung Kelayang di Prov. Bangka Belitung, Danau Toba di Prov. Sumatera Utara, Wakatobi di Prov. Sulawesi Tenggara, Borobudur di Prov. Jawa Tengah, Kepulauan Seribu di Prov. DKI Jakarta, Tanjung Lesung di Prov. Banten, Bromo Tengger Semeru di Prov. Jawa Timur dan Labuan Bajo di Prov. NTT. Dari sepuluh KSPN ditetapkan tiga sebagai prioritas yakni Borobudur, Danau Toba, dan Mandalika.

Diantara 10 destinasi Bali Baru itu, Pemerintah juga telah menambahkan dua daerah baru KSPN yakni Toraja di Sulawesi Selatan dan Mandeh di Sumatera Barat yang terkenal dengan kekayaan budaya dan keindahan alamnya.

"Untuk di Toraja, sekarang, konsep pariwisatanya menjual minum kopi di atas awan, karena Toraja terkenal dengan sebutan Negeri di atas awan,” kata Menteri Basuki.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: