Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

De Tjolomadoe, Landmark Budaya Baru di Karanganyar

De Tjolomadoe, Landmark Budaya Baru di Karanganyar Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP (Persero) Tbk telah merampungkan restorasi Pabrik Gula (PG) Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.  Pabrik berusia 157 tahun dan sudah berhenti beroperasi sejak 1998 itu kini disulap menjadi landmark pusat kebudayaan baru.

Restorasi ini dimulai pada 8 April 2017 dan hanya dalam waktu 351 hari proyek ini rampung dikerjakan. Sebagai peresmian De Tjolomadoe, hari ini diselenggarakan konser artis bertaraf nasional dan internasional. Sebagai bintang tamu yaitu David Foster dan Anggun C Sasmi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan apresiasi khusus pada PT PP yang memimpin proses restorasi.

"Terutama Dirut PP, Pak Tumiyono yang secara nyata berhasil merealisasikan visi restorasi Tjolomadoe dalam waktu singkat serta memimpin kolaborasi para BUMN terkait," kata Rini dalam sambutannya di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (24/3/2018).

Rini menceritakan proyek restorasi ini berawal dari nilai sejarah Indonesia yang pernah menjadi eksportir gula terbesar di dunia.

Selain itu, dari hasil kajian yang dilakukan oleh konsultan independen menunjukkan bahwa revitalisasi eks-PG Colomadu dapat dimanfaatkan menjadi venue bernilai sejarah sekaligus meningkatkan manfaat komersialnya.

Akhirnya, sinergi 5 BUMN dan anak perusahaan BUMN diperintahkan untuk mewujudkan visi mengoptimalkan eks-PG Colomadu. BUMN itu adalah PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), serta PT Jasa Marga Properti beserta PTPN IX sebagai pemilik PG Colomadu.

Eks-PG Colomadu yang memiliki nama anyar De Tjolomadoe, kini menjadi destinasi wisata heritage terbaru di Karanganyar dan Jawa Tengah, yang dapat difungsikan menjadi pusat kebudayaan, concert hall dengan kapasitas maksimal 3.000 orang, ruang pertemuan dan pameran dengan kapasitas maksimal 1.000 orang, serta area komersial untuk makanan/minuman maupun kerajinan tangan.

"Semoga inisiasi De Tjolomadoe ini dapat memacu BUMN untuk berinovasi dan bersinergi sehingga bisa menjalankan peran sebagai agen pembangunan yang bukan hanya bersifat fisik, namun juga menguatkan karakter dan budaya bangsa," pungkas Rini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: