Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Mantap Bagi Dividen Rp16 Miliar

Bank Mantap Bagi Dividen Rp16 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) membagikan dividen Rp16 miliar. Dividen tersebut berasal dari 10% perolehan laba bersih tahun 2017 yang tercatat Rp160 miliar. Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso mengungkapkan dividen final tersebut meningkat dari tahun lalu yang dibagikan perseroan sebesar 5%.

RUPST juga memberikan persetujuan kepada direksi (dengan persetujuan dewan komisaris) untuk menetapkan dan membayar dividen final tahun 2017 kepada pemegang saham yang akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan perseroan yang berlaku.

"Dengan meningkatnya pembagian dividen dari tahun buku 2016, yakni Rp2,53 miliar menjadi Rp16 miliar atau meningkat 632,4% mengindikasikan bahwa permodalan Bank Mantap sehat dengan rasio kecukupan modal bank (CAR) sebesar 22,32%. Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam ekspansi bisnis pada 2018," kata Josephus di Jakarta, Jumat (24/3/2018).

Sementara itu, RUPST tahun ini juga mengubah susunan pengurus perseroan. Dewan Komisaris I Wayan Deko Ardjana yang menjabat komisaris independen digantikan oleh Zudan Arif Fakrulloh. Untuk pergantian di jajaran direksi, Ida Ayu Kade Karuni berhenti secara hormat disebabkan periode masa jabatan telah selesai. 

Kinerja keuangan Bank Mantap pada 2017 mampu menaikkan laba bersih sebesar 215,9% menjadi Rp160 miliar dari sebelumnya Rp50,67 miliar. Laba ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai Rp10,50 triliun atau tumbuh 113,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,92 triliun.

Laba juga ditopang pendapat operasional lainnya (fee based income) yang meningkat 252,7% menjadi Rp156,5 miliar. Pertumbuhan kredit pensiunan menjadi kontributor utama peningkatan laba perseroan tahun lalu.

Josephus mengungkapkan bahwa total penyaluran kredit pensiunan pada 2017 mencapai Rp8,51 triliun atau tumbuh 210,6%. Selain kredit pensiunan, perseroan juga telah menyalurkan ke sektor mikro mencapai Rp1,05 triliun dan sektor ritel Rp940 miliar dengan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,65%. 

"Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga mendorong peningkatan aset sebesar 85,2% pada akhir tahun lalu menjadi Rp13,68 triliun dari Rp7,39 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya," papar Josephus.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: