Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transaksi Pembelian dan Penjualan Uang Kertas Asing di Sulsel Meningkat

Transaksi Pembelian dan Penjualan Uang Kertas Asing di Sulsel Meningkat Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Makassar -

Bank Indonesia (BI) mencatat total transaksi pembelian dan penjualan uang kertas asing atau UKA pada Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank atau KUPVA BB di Sulsel mengalami peningkatan periode Januari 2018. Peningkatan transaksi uang kertas asing di Sulsel bahkan mencapai dua digit, baik untuk pembelian maupun penjualan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, mengungkapkan total transaksi untuk penjualan sedikit lebih besar dari pada pembelian. Transaksi pembelian uang kertas asing di Sulsel mencapai Rpp266,41 miliar. Sedangkan transaksi pembelian uang kertas asing menembus Rp269,90 miliar. Terjadi peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan. 

"Transaksi penjualan Rp266,41 miliar itu meningkat 11,7 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya dan 13,6 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun transaksi penjualan Rp269,90 miliar meningkat 12,1 persen (mtm) secara bulanan dan 17,4 persen secara tahunan," kata Bambang, di Makassar.

Berdasarkan data BI, transaksi pembelian dan penjualan uang kertas asing di KUPVA BB lingkup Sulsel pada 2017 didominasi oleh mata uang Amerika Serikat yakni USD. Disusul mata uang Singapura yaitu SGD atau Dollar Singapura dan mata uang Tiongkok yakni Yuan. "Begitu pula pada awal tahun ini, USD dan SGD masih mendominasi dengan share masing-masing 39,1 persen dan 31,3 persen," ucapnya.

Terkait transaksi uang kertas asing, BI juga terus mengimbau masyarakat melakukannya pada KUPVA BB yang berizin. Olehnya itu, bank sentral gencar melakukan sosialisasi perihal perizinan KUPVA BB atau money changer. Itu dilakukan untuk memudahkan pengawasan sebagai upaya antisipasi kejahatan perbankan. 

Diketahui banyak money changer di Indonesia yang ditengarai disalahgunakan oleh pengelolanya untuk melakukan penipuan dan pencucian uang alias money laundring.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: