Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Marak Penipuan, Bisnis Travel Gencar Lakukan Edukasi Pasar

Marak Penipuan, Bisnis Travel Gencar Lakukan Edukasi Pasar Kredit Foto: PT Inhil Arjuna Wisata
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penipuan kepada konsumen oleh biro penyedia jasa perjalanan umroh yang kian marak membuat para pelaku bisnis travel harus ekstra dalam mengantisipasi dampak yang akan terjadi dalam bisnis travel umroh secara kolektif. Dengan iming-iming harga supermurah seperti yang pernah dilakukan biro perjalanan umroh First Travel menjadi pelajaran baru bagi para calon konsumen/jemaah umrah dalam memilih agen travel. 

PT Inhil Arjuna Wisata menjadi salah satu yang sejak Januari 2016 secara intensif melakukan edukasi kepada para calon jemaah umrah.

"Kami terjun langsung ke masyarakat dengan sasaran komunitas pengajian para ibu dan pensiunan," kata Direktur Zahrini Mahdi di sela-sela acara reuni akbar Jemaah Inhil Arjuna dan launching logo baru di Jakarta, Minggu (25/03/2018) di Jakarta. 

Menurutnya, edukasi kepada masyarakat dilakukan di sejumlah kota di Indonesia, di antaranya Jabodetabek, Tasikmalaya, Garut, Banyuwangi, dan Palembang. Edukasi tersebut dilakukan agar masyarakat tidak tergiur dengan promo-promo yang dilakukan oleh pihak travel dalam menawarkan jasa umrah berharga murah. Selain itu, masyarakat bisa memilih travel umrah dengan teliti dan kritis.

"Banyak kasus umrah dengan biaya super murah justru tak bisa memberangkatkan calon jemaahnya. Kasus tersebut harus menjadi pelajaran berharga. Karena menyetor sejumlah uang sebagai tanda mendaftar ke satu travel perjalanan umrah belum menjadi jaminan seorang calon jemaah bisa berangkat umrah," ungkapnya.

Rini menjelaskan, saat mendaftar, calon jemaah umrah harus memahami beberapa hal penting terkait proses perjalanan ibadah umrah. Selain itu, calon jemaah umrah juga harus memilih biro travel yang akan digunakan. Lalu, pastikan atau pilih tanggal, bulan, dan tahun keberangkatan yang diinginkan. Kepastian waktu ini penting guna menghindari penipuan dari biro travel umrah.

"Harus diketahui, saat ini banyak travel umrah menjanjikan paket umrah murah. Sayangnya, harga murah itu dengan daftar tunggu yang tidak pasti. Hal ini banyak terjadi di tengah masyarakat, terutama di daerah-daerah pelosok Indonesia. Mereka membayar uang muka biaya umrah tanpa tahu kapan waktu diberangkatkan," ulasnya.

Jika sudah mendapatkan kepastian tanggal keberangkatan, lanjutnya, calon jemaah umrah baru bisa membayarkan uang muka biaya umrah sesuai kesepakatan. Saat membayar uang muka ini, calon jemaah harus sudah mengetahui fasilitas apa saja yang akan diperoleh, seperti tempat penginapan, maskapai penerbangan, dan konsumsi atau makan selama berada di Tanah Suci.

"Kepastian visa juga harus ada informasi jelas. Sebab, banyak calon jemaah yang terkatung-katung akibat visa tidak jelas. Ketidakpahaman calon jemaah terkait perjalanan umrah membuat kasus calon jemaah umrah yang tertipu cukup banyak. Pada umumnya, para calon jemaah umrah hanya melakukan penyetoran biaya umrah tanpa mendapatkan informasi lengkap mengenai ibadah umrah yang akan dijalani," paparnya.

Terkait perizinan travel umrah, tambah Rini, pihaknya sudah mengantongi izin sejak dari pemerintah sejak tahun 2013. Namun, baru fokus mengelola perjalanan umrah untuk masyarakat pada 2016. Paket umrah yang ditawarkan adalah paket kemiilau umrah dan umrahati dengan fasilitas bintang 4 dan biaya yang sangat terjangkau.

"Kami awalnya adalah rekanan biro perjalanan umrah sejumlah travel di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1998. Perusahaan kami bergerak pada pengurusan hotel, visa, dan penyediaan alat transportasi bagi sejumlah travel umrah selama berada di Tanah Suci. Terhitung sejak Oktober 2017 hingga awal Maret 2018, jumlah alumni jemaah umrah kami sudah lebih dari 700 orang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: