Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jabar dan Swedia Bakal Kerja Sama Sistem Transportasi

Jabar dan Swedia Bakal Kerja Sama Sistem Transportasi Kredit Foto: Pemprov Jabar
Warta Ekonomi, Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melakukan lawatan ke Swedia untuk bertemu dengan Vice President of Regional Council, Annika Annerby Jansson di Kantor Region of Skane, Malmo, Swedia, Senin (26/3/2018). 

Kunjungan ini untuk menindaklanjuti kesepakatan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan anak perusahan dari Kapsch Trafficcom 9 Maret 2018 lalu. 

Kerjasama yang dijalin akan difokuskan pada penyediaan solusi pintar di bidang transportasi Intelligent Transportasi System (ITS), yakni penerapan sistem jalan berbayar elektronik dan penimbangan angkutan jalan dinamis. 

Aher mengatakan bahwa selain untuk kerjasama antara Jabar dan Skane Region, dia berharap kunjungan ini bisa memperkokoh hubungan bilateral antara Indonesia Swedia. Di hadapan Annika Annerby Jansson, dirinya juga mengungkapkan Jawa Barat dengan penduduk sekitar 48 juta jiwa saat ini telah menjadi pusat manufaktur industri, pusat pendidikan, juga di bidang pertahanan di level nasional. 

Jabar memiliki produk yang berkelas internasional seperti PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Jalan Padjajaran Bandung, Jawa Barat; Pindad di Kiaracondong, Kota Bandung. Begitupun di dunia pendidikan, Jabar memiliki universitas terkemuka nasional, seperti ITB, IPB, UI, dan Unpad. 

"Selain itu, Jabar pun punya struktur geologi yang subur. Tidak kurang dari ratusan eko wisata yang ada di Indonesia berada di Jabar, seperti danau, hutan, laut dan pegunungan yang indah," kata Aher.

Di bidang pertanian, kata Aher, Jabar menjadi pemasok 20 persen kebutuhan padi nasional, dan 70 persen teh nasional. Tidak hanya itu, Jabar pun memiliki buah buahan tropis. 

"Bahkan buah manggis yang ekspor Indonesia, 80 persennya dari Jawa Barat. Di sisi lain pun kita punya kopi. Saat Festival kopi Atlanta, dari 20 jenis kopi dunia, 6 di anataranya kopi Jawa Barat," jelas Aher. 

Jabar pun menjadi tempat 60 persen manufaktur di Indoknesia, seperti elektronik  kulit, pengolahan gas dan indutri kreatif lainnya. 

Lebih lanjut Aher berharap, ke depan kerja sama saling menguntungkan segera terjalin, khususnya antara Skane Region dan Jabar, seperti di bidang lingkungan hidup, energi dan pariwisata. 

"Mudah-mudahan tidak terlalu lagi kita bisa menyepakati kerjasama ini. Kami sangat berterikasih atas keramahan warga di sini. Kami merasa seperti di rumah sendiri," jelas dia. 

Aher menyebutkan emerintah Provinsi Jawa Barat berencana menjajaki beberapa bidang kerjasama dengan wilayah di Negara Swedia. Diantaranya, di bidang pengolahan limbah sampah menjadi energi; pariwisata serta investasi dan perdagangan.

Di bidang pengolahan sampah, Swedia telah menemukan cara me-recycle 99 persen dari limbah rumah tangganya. Pada 2015 lalu, hampir 2,3 Metrik ton sampah diubah menjadi energi di salah satu dari 32 perusahaan milik nasionalnya.

"Hasilnya, lebih dari 900 ribu rumah di sana menggunakan pemanas ruangan dari tenaga listrik hasil konservasi limbah sampah," ungkap Aher

Selain pengolahan sampah, penjajakan pun dilakukan di dua arah promosi dan fasilitasi pariwisata, yakni pertemuan antara agensi pariwisata Jawa Barat dan Skane Region dalam hal ini untuk berdiskusi dan menyetujui aktivitas. Tujuannya untuk promosi dan kerja sama dua arah. 

Adapun, Vice President of Regional Council Annika Annerby Jansson pun memaparkan sejumlah potensi dan kelebihan yang ada di wilayahnya, mulai dari pelayanan kesehatan, transportasi publik, pendidikan industri dan lainnya. 

"Swedia sangat baik dalam mendaur ulang sampahnya. Bahkan, harus impor sampah dari negara lain. Kesempatan kerja sama adalah untuk mengekspor sampah dari Jawa Barat ke Swedia guna menjaga fasilitas pembakarannya tetap berjalan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: