Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungi Lokasi Kebakaran, Putin: Kenapa Ini Bisa Terjadi?

Kunjungi Lokasi Kebakaran, Putin: Kenapa Ini Bisa Terjadi? Kredit Foto: Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (27/3/2018) mengunjungi lokasi kebakaran di sebuah pusat perbelanjaan yang menewaskan sedikitnya 64 orang, dan mengecam "kelalaian" yang Putin katakan harus disalahkan atas tingginya korban tewas.

Para penyelidik yang melihat ke tempat kejadian perkara, menyatakan kebakaran tersebut salah satu yang paling mematikan di Rusia sejak pecahnya Uni Soviet, dan juga mengatakan bahwa pintu-pintu api di mal telah diblokir secara ilegal dan sistem alarm kebakaran tidak berfungsi dengan baik.

Api menyambar lantai atas pusat perbelanjaan Winter Cherry di kota Kemerovo, di mana kompleks bioskop dan tempat bermain anak-anak berada, pada hari Minggu sore.

Puluhan anak-anak telah menjadi korban tewas dalam tragedi di Kemerovo, wilayah penghasil batubara sekitar 3.600 km (2.200 mil) timur Moskow. Kebakaran tersebut telah memicu kemarahan publik tentang kegagalan nyata dalam standar keselamatan kebakaran di mal Rusia.

Putin, yang notabene terpilih kembali akhir pekan lalu sebagai pemimpin Rusia, tiba di tempat kejadian pada hari Selasa dan meletakkan karangan bunga di upacara peringatan untuk para korban kebakaran.

"Apa yang sedang terjadi disini? Ini bukan perang, itu bukan ledakan metana spontan. Orang-orang datang untuk bersantai, anak-anak. Kami berbicara tentang demografi dan kehilangan banyak orang,” tutur Putin dalam pertemuan dengan para menteri di Kemerovo, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (27/3/2018).

"Mengapa? Karena beberapa kelalaian kriminal, karena kecerobohan. Bagaimana ini bisa terjadi?," Putin bertanya.

Kepala Komite Investigasi Rusia, yang menangani kejahatan besar, mengatakan bahwa sistem alarm kebakaran di mal telah rusak sejak 19 Maret dan seorang penjaga keamanan tidak menyalakan sistem alamat umum untuk memperingatkan orang-orang agar mengevakuasi diri dari bangunan tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: