Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Ini Bakal Kembangkan Aplikasi Online untuk Sewa Helikopter

Perusahaan Ini Bakal Kembangkan Aplikasi Online untuk Sewa Helikopter Kredit Foto: Antara
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) berencana untuk mengembangkan aplikasi online dalam upaya menggarap pasar Jakarta. Nantinya, penyewaan helikopter perseroan ini bisa dilakukan secara online.

Direktur Utama HELI Edwin Widjaja mengungkapkan bahwa pengembangaan bisnis perseroan memang diarahkan untuk menerima pemesanan jasa angkutan secara digital. Hal ini pun termasuk upaya peningkatan penggunaan atau utilisasi lima armada helikopter yang dimiliki perseroan.

"Memang potensi helitaksi di Jakarta sangat besar karena traffic-nya macet, populasi tinggi, dan kegiatan bisnis cukup tinggi," katanya di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Menurutnya, perseroan saat ini tengah mengupayakan penambahan jumlah helipad di gedung-gedung Jakarta untuk mendukung terealisasinya pasar online

"Mudah-mudahan dengan kami menambah jumlah helipad di Jakarta dan pemesanan online, kami bisa mendapatkan market helitaksi," ucap Edwin.

Sejauh ini, lanjut dia, tingkat utilisasi HELI hanya sebesar 70% karena penerbangan helikopter hanya melayani penerbangan tidak terjadwal atau melayani carter. 

Diharapkan, dengan penggunaan platform digital online akan menciptakan pasar baru sehingga utilisasi pun diharapkan meningkat. "Platform online itu bisa meningkatkan utilitasi dengan mengisi slot yang tidak terlalu sibuk," tambah Edwin.

Adapun saat ini wilayah operasi HELI berada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Papua. Perseroan pun berupaya menambah jumlah helikopter sebanyak dua armada tahun ini. 

"Tahun lalu kami juga sudah menambah dua unit. Per tahun kami akan menambah satu sampai dua unit untuk lima tahun ke depan," jelasnya.

Edwin menyebutkan, harga penyewaan helikopter pada perseroannya berkisar US$3.600 hingga US$15.000 per jam. Sementara kontrak setahun penyewaan oleh corporate seharga Rp50 miliar.

"Saat ini pangsa pasar HELI sekitar 15%-20%. Jadi, banyak ruang untuk berkembang di Indonesia," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: