Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom World Bank sebut Kebijakan Fiskal Pemerintah Belum Atasi Kesenjangan

Ekonom World Bank sebut Kebijakan Fiskal Pemerintah Belum Atasi Kesenjangan Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander mengatakan Indonesia perlu mendorong belanja lebih efektif di sektor prioritas guna mendukung pertumbuhan ekonomi lebih inklusif.

"Untuk mendukung pertumbuhan yang inklusif, Indonesia perlu melakukan belanja lebih efektif untuk pendidikan dan membelanjakan lebih banyak di bidang prioritas seperti infrastruktur, kesehatan, dan bantuan sosial," kata Gil Sander dalam pemaparan di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Gil Sander mengatakan penyerapan belanja yang lebih efektif ini harus didukung oleh pengumpulan penerimaan pajak yang lebih ramah pertumbuhan dan efisien untuk membangun fondasi pertumbuhan yang lebih berkualitas.

Ia menjelaskan selama ini kebijakan fiskal telah memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, namun belum berhasil dalam menekan tingkat kesenjangan karena kurang efektifnya penerimaan dan penyerapan belanja publik.

Hal itu, menurut dia, telah menekan potensi pertumbuhan ekonomi lebih inklusif, karena berkurangnya pengeluaran di bidang infrastruktur, pendidikan kesehatan dan bantuan sosial yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan ketimpangan.

"Belanja di bidang-bidang prioritas baru-baru ini meningkat karena adanya realokasi belanja dari subsidi energi. Namun, realisasi penerimaan yang rendah terus menghambat peningkatan belanja sektor prioritas," kata Gil Sander.

Dalam 15 tahun terakhir, kebijakan fiskal dinilai belum berhasil mengatasi persoalan kesenjangan karena kontribusi pajak serta belanja publik hanya mampu menurunkan koefisien gini Indonesia sebesar 0,04 poin, bandingkan dengan Afrika Selatan sebesar 0,18 poin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: