Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Menguat Karena Ketegangan Perang Dagang Turun

Dolar AS Menguat Karena Ketegangan Perang Dagang Turun Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (28/3/2018) pagi WIB, karena ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok mulai berkurang.

Ekspektasi pasar untuk perang dagang menurun setelah Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He melakukan percakapan telepon dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Sabtu (24/3), mendesak upaya-upaya bersama untuk menjaga stabilitas hubungan perdagangan Tiongkok-AS.

Mnuchin mengatakan pada Minggu (25/3) bahwa dia "berharapa secara hati-hati" kesepakatan dapat tercapai dengan Tiongkok, menurut Fox News.

Kekhawatiran perang perdagangan tampaknya berkurang terlebih lagi setelah komentar Perdana Menteri China Li Keqiang, pada Senin (26/3).

"Tidak ada pemenang dalam perang dagang," kata Li, menyerukan sikap yang rasional dan sungguh-sungguh ketika menangani masalah ketidakseimbangan perdagangan Tiongkok-AS.

Li mendesak komunitas internasional untuk bersama-sama melindungi sistem perdagangan multilateral dengan perdagangan bebas sebagai landasannya, serta menentang proteksionisme dan unilateralisme.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,39 persen menjadi 89,372 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2401 dolar AS dari 1,2456 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4154 dolar AS dari 1,4228 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh menjadi 0,7687 dolar AS dari 0,7734 dolar AS.

Dolar AS dibeli 105,52 yen Jepang, lebih tinggi dari 105,25 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9471 franc Swiss dari 0,9448 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2876 dolar Kanada dari 1,2867 dolar Kanada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: