Fit & Proper Test, Perry Warjiyo Usul Pembentukan Komite Nasional Ekonomi Digital

Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023 Perry Warjiyo mengusulkan untuk membentuk Komite Nasional Ekonomi Digital guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan UMKM di Indonesia.

Dalam paparannya saat uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Gubernur BI di gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/3/2018), Perry Warjiyo menilai perlunya memanfaatkan teknologi digital dan teknologi informasi (tekfin) di era revolusi industri 4.0 ini.

"Indonesia pasar terbesar ritel, UMKM banyak dan bisa dimanfaatkan untuk digitalisasi ekonomi dan keuangan. Durian dari Medan bisa dipesan dari Jakarta. Mangga Probolinggo bisa pesan dari Jakarta. Produksi-produksi UMKM banyak yang bisa digunakan melalui pasar daring e-commerce. pembiayaan UMKM bisa melalui tekfin," ujar Perry.

Oleh sebab itu, dia mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan terkait untuk sama-sama menyatu bagaimana membangun kapasitas nasional pemanfaatan ekonomi digital.

"Perlu buat strategi. Komite Nasional Ekonomi Digital untuk sinergi kebijakan, pemberdayaan UMKM dan logistik. Produk standardisasi UMKM dan bisa diunggah di e-commerce," ucapnya.

Lebih jauh, katanya, berbagai inovasi tekfin tersebut diharapkan mampu menyelesaikan masalah kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM. Kemudian, Perry juga ingin menyinergikan industri tekfin dan industri perbankan dan IKNB agar tidak tercipta shadow banking. Lalu, terakhir sinergi bisnis platform teknologi.

"BI harus inovatif untuk terobosan kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, dan aspek-aspek lain. BI harus lebih proaktif jalin koordinasi kerja sama dengan pemerintah, OJK, dan DPR," jelasnya.