Perry Warjiyo, Orang Desa dari Keluarga Miskin

Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih Perry Warjiyo mengaku bahwa dirinya berasal dari keluarga petani yang sangat miskin di daerah kelahirannya, Sukoharjo.

Hal itu dia ungkapkan saat Ped Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Gubernur BI periode 2018-2023 di hadapan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (28/3/2018). Perry menggantikan Agus DW Martowardojo yang berakhir masa jabatannya pada Mei 2018.

"Saya ini adalah orang desa, orang petani, dari keluarga yang sangat miskin," kata Perry.

Ia menjelaskan, dirinya mengalami perjalanan hidup dari desa hingga kemudian kariernya menanjak sampai menjabat Deputi Gubernur BI pada lima tahun lalu. Persis lima tahun lalu, ia pun menjalani fit and proper test sebagai calon Deputi Gubernur BI.

Sebelum akhirnya memangku jabatan sebagai Deputi Gubernur BI, Perry mengaku tiga kali gagal dalam fit and proper test. Akan tetapi, dari kegagalan tersebut ia mengaku banyak belajar.

"Setelah tiga kali tidak berhasil, kami belajar banyak bagaimana kita berkomunikasi politik. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu (DPR) yang sudah mendukung saya, menjadikan saya Deputi Gubernur BI," ujar Perry.

Lima tahun menjabat Deputi Gubernur BI, Perry bersyukur menjalankan amanah dengan baik. Selain itu, ia pun secara proaktif mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menjadi Gubernur BI yang baru, Perry menyatakan bakal memanfaatkan bekal yang dimiliki, yakni 34 tahun kariernya di bank sentral. Bekal ini, sebut dia, akan digunakannya untuk mengabdi kepada BI, negara, dan bangsa.

"Insyaa Allah kalau ini menjadi suatu amanah, saya akan menunaikan secara amanah, barokah, dan tentu saja hanya satu dedikasi, integritas kami, seluruh hidup kami akan kami baktikan, tidak hanya untuk BI, untuk negara Indonesia, dan untuk kita bersama," jelas Perry.

Perry lahir di Sukoharjo, 25 Februari 1959. Berdasarkan curriculum vitae (CV) dirinya, Perry mengenyam pendidikan di SD Negeri Gawok Sukoharjo, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri Gatak Sukoharjo, dan SMA Negeri 3 Surakarta. Selanjutnya, ia mengenyam pendidikan strata 1 dengan gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

Ia melanjutkan pendidikan magister di Department of Economics, Iowa State University, AS dengan gelar Master of Science (MSc), lulus tahun 1989. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan doktoral di universitas yang sama, spesialisasi moneter dan ekonomi internasional dengan gelar PhD, lulus tahun 1991.