Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Merosot Tertekan Penguatan Dolar AS

Harga Emas Merosot Tertekan Penguatan Dolar AS Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Chicago -

Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange membukukan kerugian lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Rabu (28/3/2018) waktu setempat akibat tekanan penguatan nilai tukar dolar AS.

Dalam kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, harga logam mulia itu jatuh 17,9 dolar AS atau 1,33 persen menjadi menetap di 1.330,00 dolar AS per ounce menurut siaran kantor berita Xinhua.

Indeks dolar AS, ukuran nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, berbalik naik 0,52 persen menjadi 89,80 pada Rabu pukul 16.36 GMT. Nilai dolar AS terangkat oleh berita bahwa pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih rendah dari perkiraan pada kuartal keempat 2017 karena Departemen Perdagangan Amerika Serikat merevisi tingkat pertumbuhan PDB ketiganya pada Rabu (28/3) pagi.

Dengan demikian, produk domestik bruto ekspansi pada tingkat tahunan mencapai 2,9 persen dalam tiga bulan terakhir 2017, naik dari 2,5 persen yang dilaporkan sebelumnya.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Kalau dolar AS naik maka emas berjangka akan turun karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Kenaikan di pasar ekuitas juga memberikan tekanan terhadap emas berjangka, dengan Dow Jones Industrial Average naik 147,02 poin atau 0,62 persen menjadi 24.004,73 pada pukul 16.46 GMT.

Selain itu, dari sisi geopolitik, komitmen baru-baru ini yang diungkapkan oleh Pyongyang terhadap denuklirisasi di Semenanjung Korea telah meredakan ketegangan dan menurunkan daya tarik safe-haven untuk emas menurut para analis.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 28,8 sen atau 1,74 persen menjadi menetap di 16,253 dolar AS per ounce; dan platinum untuk penyerahan Juli, turun 11,60 dolar AS atau 1,22 persen menjadi ditutup pada 940,80 dolar AS per ounce.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: