Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Alasan RSM Indonesia Optimistis terhadap Perekonomian RI

Ini Alasan RSM Indonesia Optimistis terhadap Perekonomian RI Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

RSM Indonesia, kantor akuntan dan konsultan lima besar di Indonesia sekaligus member firms RSM International, optimistis terhadap prospek perekonomian Indonesia pada tahun ini. Optimistis tersebut didasarkan atas beberapa alasan. Salah satunya yakni pertumbuhan positif dan signifikan yang diperoleh RSM Indonesia, baik dari sisi pendapatan dan jumlah klien.

International Contact Partner RSM Indonesia, Angela Simatupang, RSM Indonesia terus memperkuat sumber daya manusia dan teknologi. Di awal tahun ini, RSM Indonesia semakin memperkuat personil seniornya dengan bergabungnya mantan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto.

"Selain itu, di kuartal 1 tahun ini, terdapat beberapa partner baru untuk memperkuat pemberian jasa profesional di bidang tax dan consulting, yakni dengan masuknya Ichwan Sukardi dan Ivoni Noviana untuk jasa tax serta Humbul Kristiawan untuk jasa consulting," jelas Angela dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (29/3/2018).

Keyakinan RSM Indonesia tersebut juga didasarkan atas semakin membaiknya prospek perekonomian global meski sejumlah tantangan perlu diwaspadai, seperti kenaikan suku bunga the Fed, kebijakan perpajakan, maupun perdagangan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Apalagi, Bank Dunia juga telah menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini menjadi 3,1%, naik 0,2% dari perkiraan yang dibuat Juni tahun lalu.

"Tahun 2018 menjadi tahun pertama pemulihan ekonomi sejak krisis keuangan 2008 saat ekonomi global akan beroperasi mendekati kapasitas penuh,” ujar Angela. 

Di pasar domestik, momen pilkada diyakini tidak akan sampai mengganggu perekomian nasional. Indonesia, lanjut Angela, merupakan pasar dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Dengan semakin membaiknya peringkat ease of doing business (EODB) Indonesia yang naik 19 peringkat dari posisi ke-91 menjadi posisi 72 serta terus membaiknya peringkat sovereign rating Indonesia, arus investasi asing dan penanaman modal dalam negeri akan terdorong untuk terus tumbuh.

Dalam meningkatkan arus investasi, banyak perusahaan di Indonesia juga semakin sadar akan pentingnya penerapan good governance dan pengungkapan praktek good governance kepada publik.

Di bidang audit, semakin besarnya animo perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menjadi perusahaan terbuka telah mendorong semakin bertumbuhnya kesadaran transparansi dan pengauditan laporan keuangan sesuai standar nasional dan internasional.

Di bidang pajak, rencana pemberlakuan base erosion and profit sharing (BEPS) oleh negara-negara G20, era pemberlakuan keterbukaan informasi pajak (Automatic Exchange of Information), RUU KUP, RUU PNBP, rencana pendirian Lembaga Penerimaan Pajak, akan mewarnai perkembangan kebijakan fiskal nasional ke depan sehingga akan tercipta sistem pajak yang berkeadilan dengan ditopang perluasan wajib pajak pribadi.

Lebih lanjut Angela mengatakan, proses konsolidasi perbankan, termasuk asuransi, juga akan terus berlanjut. Demikian pula halnya dengan proses turn over, merger, dan akuisisi perusahaan-perusahaan nasional. Di sektor energi, membaiknya harga batubara juga akan mendorong proses akuisisi semakin aktraktif kembali.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: