Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Balasan Rusia Kepada Barat Atas Pengusiran Diplomatnya

Ini Balasan Rusia Kepada Barat Atas Pengusiran Diplomatnya Kredit Foto: Reuters//Jorge Silva
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia mengatakan pada hari Rabu (28/3/2018) bahwa pihaknya akan menanggapi aksi Barat atas pengusiran massal para diplomat Rusia atas kasus keracunan eks agen ganda Rusia, Sergei Skripal di kota Salisbury, Inggris.

Apa yang dimulai sebagai perselisihan antara London dan Moskow setelah Inggris menuduh Rusia menggunakan racun syaraf untuk meracuni Skripal dan putrinya kini telah melesat menjadi seruan internasional untuk menegur Kremlin, bahkan dengan beberapa pemerintah yang notabene bersahabat dengan Moskow kini malah mengusir diplomat Rusia.

Pada hari Rabu (28/3/2018), Slovakia, Malta dan Luksemburg masing-masing memanggil duta besar mereka di Moskow untuk konsultasi, sementara Montenegro mengatakan akan mengusir seorang diplomat Rusia. Slovakia dan Montenegro, sementara kedua anggota aliansi NATO yang dipimpin AS, secara tradisional dekat dengan Rusia.

Pengusiran terbesar berasal dari Amerika Serikat, yang pada hari Senin mengatakan pihaknya mengusir 60 diplomat Rusia. Upaya tersebut langsung menghambat harapan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Presiden AS Donald Trump.

Valentina Matviyenko, seorang loyalis Kremlin dan pembicara dari majelis tinggi parlemen Rusia, mengatakan Rusia akan membalas.

"Tanpa keraguan, Rusia, seperti juga praktik diplomatik, akan menanggapi secara simetris dan mengamati paritas ketika menyangkut jumlah diplomat," ungkap kantor berita RIA mengutipnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (29/3/2018).

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan sebuah pesawat militer Rusia, untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin, melakukan penerbangan pelatihan melalui Kutub Utara ke Amerika Utara, kantor berita RIA melaporkan.

Tidak ada indikasi langsung bahwa penerbangan itu terkait dengan kebuntuan Rusia dengan Barat. Angkatan Laut AS yang notabene sedang mengadakan pelatihan lima minggu di Lingkaran Arktik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: