Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Pastikan Petani Dapat Pupuk Subsidi

Ganjar Pastikan Petani Dapat Pupuk Subsidi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Karanganyar -

Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan seluruh petani akan mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani.

"Saya sudah menelepon langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hasilnya Jateng akan mendapat tambahan alokasi pupuk bersubsidi dan per 5 April khusus Jateng turun tambahan stok pupuk sehingga seluruh petani akan mendapat pupuk sesuai kebutuhannya yang tercatat pada usulan RDKK," katanya di Kabupaten Karanganyar, Minggu.

Gubernur Jateng nonaktif itu mengungkapkan, saat ini berkembang cerita seolah-olah Program Kartu Tani menyulitkan petani, bahkan seolah mendapat legitimasi dengan susahnya petani mendapatkan pupuk bersubsidi di tingkat pengecer.

"Mereka mengeluh kebutuhannya 1 kuintal kok cuma bisa beli 15 kilogram, katanya ini gara-gara kartu tani dan ada yang bilang akan mencabut kartu tani segala," ujar cagub yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen itu.

Fakta sebenarnya, kata Ganjar, adalah kurangnya alokasi pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian atau tidak sesuai dengan RDKK petani.

"Sebagai contoh, pupuk Urea cuma turun 90 persen dari RDKK, SP-36 malah hanya sekitar 48 persen, begitu juga dengan NPK Phonska dan ZA yang turunnya jauh lebih kecil dari RDKK," katanya.

Setelah ada kepastian penambahan stok pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian, Ganjar berharap setelah ini tidak ada lagi keluhan soal pupuk, apalagi penggunaan kartu tani juga sudah dipermudah.

Bagi petani yang sudah memiliki kartu tani, pembelian pupuk bisa dengan uang tunai dan bagi yang belum memiliki kartu pun tetap bisa membeli dengan membawa KTP dan SPPT lahan yang digarap.

Ganjar mengingatkan, Program Kartu Tani sekarang sudah menjadi program nasional sehingga program ini tidak bisa dicabut begitu saja.

"Kartu tani adalah ikhtiar pemerintah untuk mendata petani, maka mencabut kartu tani berarti mencabut data, padahal data ini penting untuk memantau produksi pertanian, daerah gagal panen, harga gabah dan beras serta jadi basis bantuan agar tepat sasaran," ujarnya.

Pada Pilgub Jateng 2018, pasangan cagub Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar mendapat nomor urut 1.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: