Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melucuti Raksasa Facebook dan Google

Melucuti Raksasa Facebook dan Google Kredit Foto: Reuters/Adnan Abidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Google dan Facebook sudah terlalu besar untuk diatur sehingga harus dilucuti. Raksasa-raksasa internet tersebut harus dipaksa bertanggung jawab atas kekacauan yang ditimbulkan dalam masyarakat serta tunduk kepada aturan privasi Eropa.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan kecerdasan buatan (AI) akan menggugat demokrasi dan membuka kotak Pandora kebijakan privasi. Macron menyebut perusahaan-perusahaan seperti Google dan Facebook diterima dengan baik di Eropa, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menjadi bagian dari ekosistem.

"Akan tetapi, mereka memiliki masalah sangat klasik dalam situasi monopoli; mereka pemain yang terlalu besar. Saya kira ini masalah AS, bukan masalah Eropa. Saat ini,pemerintah Anda, rakyat Anda, mungkin bilang: bangun, mereka terlalu besar. Tak hanya terlalu besar untuk dijatuhkan, tetapi terlalu besar untuk diatur. Jadi, untuk saat ini, Anda mungkin memilih untuk melucutinya," katanya.

Macron mendesak raksasa-raksasa internet membayar kompensasi atas kekacauan sektor ekonomi tradisional yang diciptakan.

"Kita harus membela rakyat kita. Perusahaan-perusahaan tak akan membayar kompensasi untuk kekacauan itu, pemerintahlah yang membayar. Sekarang ini GAFA (Google, Apple, Facebook, dan Amazon) tidak membayar pajak yang semestinya mereka bayar di Eropa. Oleh karena itu, mereka tidak turut menyumbang dalam mengatasi dampak negatif yang mereka ciptakan," sesalnya.

Tak hanya Macron, miliarder George Soros dan bos Apple Tim Cook juga mendesak FB dan Google diatur lebih ketat lagi. George Soros mendesak monopoli oleh Google dan Facebook mesti diatur, sedangkan Tim Cook menyerukan aturan lebih ketat lagi kepada Facebook menyusul skandal manipulasi data oleh Cambridge Analytica.

Jerman Bereaksi

Menteri Kehakiman Jerman Katarina Barley mengatakan perlu ada aturan lebih ketat serta hukuman lebih keras terhadap perusahaan-perusahaan seperti Facebook agar tercipta perlindungan data yang jauh lebih lengkap.

"Facebook mengakui penyalahgunaan dan dampak-dampak di masa lalu dan sejak itu telah memberikan jaminan bahwa hal-hal seperti tidak akan terjadi lagi. Namun janji belumlah cukup. Di masa mendatang kita harus mengatur perusahaan-perusahaan seperti Facebook dengan jauh lebih ketat lagi," kata Barley.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: