Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garap Pasar Ritel, Salvus Siapkan Rp10 Miliar untuk Kembangkan Teknologi

Garap Pasar Ritel, Salvus Siapkan Rp10 Miliar untuk Kembangkan Teknologi Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki tahun 2018, PT Salvus Inti yang bergerak di bidang pialang asuransi tengah berkonsentrasi dalam mengembangkan bisnis ritel berbasis teknologi. Perusahaan melakukan hal tersebut karena saat ini porsi bisnis asuransi yang berbasis teknologi (insurance technology/insurtech) masih terbilang kecil.

Adapun saat ini Salvus masih fokus dalam menggarap pasar korporat dan employee benefit, khususnya risiko-risiko property, rekayasa (engineering), dan marine.

"Saat ini, bisnis kita sepertiganya bisnis asuransi non-life (properti, enginering, kendaraan bermotor), sepertiganya lagi bisnis employe benefit untuk asuransi kesehatan karyawan, dan sepertiganya lagi adalah bisnis asuransi digital yang dijual lewat web maupun mobile aplikasi," ujar Chief Executive Officer Salvus, Rio Sundoro, saat peresmian kantor baru Salvus di bilangan Tomang, Jakarta Barat, akhir pekan kemarin.

Dia berharap ke depan dalam kurun waktu 3-4 tahun nanti, setengah dari bisnisnya bersumber dari asuransi ritel berbasis digital. Untuk itu, perusahaan telah menyiapkan dana sebesar Rp10 miliar untuk membangun infrastruktur teknologi.

"2018 sampai 2019 kita rasa akan berinvestasi dari sisi teknologi, baik software dan hardware-nya karena kita rasa kedepan banyak tantangan. Di sini banyak bermunculan insurtech-insurtech. Saya rasa sampai 2019 mungkin bisa Rp10 miliar investasinya, tapi itu belum tentu cukup. Itu alokasi awal saja. Namanya teknologi kan selalu berkembang," jelasnya.

Lebih jauh, dikatakan investasi di teknologi ini sebagai upaya salvus dalam beradaptasi menghadapi perkembangan bisnis asuransi dan pialang asuransi yang telah menerapkan insurtech.

"Kita juga harus bisa beradaptasi dan melihat perkembangan pasar. Kalau dengan insurtech, semua jadi lebih terjangkau, jadi bisa menyentuh semua yang tidak terjangkau. Jadi, kita juga harus antisipasi dan bergabung dengan pasar insurtech," ungkapnya.

Meski demikian, insurtech belum mengganggu bisnis Salvus yang saat ini masih didominasi bisnis dari segmen korporasi dan employe benefit. Sementara insurtech lebih banyak menyasar segmen ritel, seperti travel insurance dan lain-lain.

"Mereka tidak mengganggu bisnis kita, tapi itu ranah yang tentu harus kita kembangkan. Itu alasannya kenapa kita harus mengubah basis teknologi kita sendiri," tutur Rio.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: