Perkuat Ketahanan Nasional, Lemhanas Latih 100 Guru dan Dosen

Warta Ekonomi, Makassar -

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia menggelar Training of Trainers atau ToT untuk kalangan tenaga pendidik di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (3/4). Mereka yang dilatih soal nilai-nilai kebangsaan yakni guru, dosen dan widyaiswara. Muara dari kegiatan tersebut sebagai upaya meningkatkan ketahanan nasional.

Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Lemhanas RI, Laksamana Madya Dedy Yulianto, menuturkan Training of Trainers yang digelar di Makassar merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan nasional. Pihaknya menyasar kalangan tenaga pendidik mengingat perannya yang sangat strategis untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik.

"Guru dan dosen merupakan subyek penting bagi generasi saat ini. Mereka menjadi fasilitator bagi mahasiswa dan pelajar sehingga perlu diberikan pelatihan wawasan kebangsaan bagi mereka. Harapannya nilai-nilai kebangsaan dan revolusi mental dapat tersampaikan di seluruh lini," ucap Dedy, usai membuka Training of Trainers di Kota Makassar, Selasa (3/4/2018). 

Training of Trainers kepada 100 kalangan tenaga pendidik berlangsung selama 10 hari. Mereka akan dibekali ilmu terkait empat konsensus dasar bernegara meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Juga akan ada sejumlah materi penunjang. "Kita ingin mereka bisa menjadi fasilitator handal dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan." tuturnya.

Direktur Pemantapan Tranformasi Nilai-nilai Universal Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Lemhanas RI, Brigadir Jenderal Mulyatno, menambahkan Training of Trainers merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan di berbagai daerah. Itu merupakan bagian dari tugas Lemhanas RI untuk menanamkan dan menyebarkan nilai-nilai kebangsaan kepada seluruh elemen masyarakat. 

"Ini kegiatan rutin dan memang menjadi tugas Lemhanas RI. Kita sudah gelar di berbagai daerah, di Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan dan lain-lain," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel, Imran Jausi, mengapresiasi pelaksanaan Training of Trainers di Kota Makassar. Diharapkannya kegiatan tersebut benar-benar dapat dioptimalkan dalam upaya menyamakan persepsi dan pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.

Menurut Imran, banyak manfaat yang dapat dipetik dari pelatihan ini, mulai dari aktualisasi nilai moral dan etika serta aktualisasi diri dan kearifan lokal untuk harmonisasi bangsa. "Penanaman nilai-nilai kebangsaan itu penting. Terlebih, atas fenomena kehidupan sosial yang memprihatinkan, termasuk lunturnya karakter bangsa." katanya.

"Maka dari itu, momentum Training of Trainers ini harus digunakan sepenuhnya untuk kembali menanamkan dan memperdalam nilai-nilai kebangsaan. Itu ditujukan nantinya untuk anak didik agar bisa menyikapi dengan bijak permasalahan bangsa Indonesia," pungkas Imran.