Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Cara Startup Gogoprint Beri UKM Solusi Percetakan

Ini Cara Startup Gogoprint Beri UKM Solusi Percetakan Kredit Foto: Gogoprint
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tingginya harga dan produksi yang lambat kerap menjadi kendala bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Thailand saat memesan produk ke perusahaan percetakan. Pelayanan khusus biasanya hanya diberikan untuk perusahaan besar.

Berangkat dari permasalahan tersebut, David Berghaeuser dan Alexander Suess mendirikan startup bernama Gogoprint pada 2015 di Thailand. Platform ini mencoba menjawab permasalahan yang ada dengan menghubungkan perusahaan percetakan dan konsumen secara online dalam skala nasional. Dengan algoritma cerdas dari Gogoprint, pesanan konsumen secara sistematis dikumpulkan berdasarkan yang paling hemat biaya dan waktu.

Konsumen bisa memesan berbagai produk percetakan secara online serta produk akan diantarkan setelah selesai dicetak. Untuk mempermudah konsumen, Gogoprint juga menawarkan beberapa fitur bagi para pelanggannya, seperti layanan desain gratis (segera tersedia di Indonesia), template gratis yang bisa diedit, tutorial, pembayaran kredit bagi pelanggan perusahaan, pengiriman gratis, tombol reorder, dan logo Gogoprint.

Menurut Berghaeuser, Gogoprint ingin menyelesaikan dua masalah yang dihadapi pelaku UKM ataupun perusahaan percetakan. Dari sisi UKM, mereka bisa mendapatkan layanan dengan kualitas yang lebih baik dengan harga lebih terjangkau. Smeentara bagi perusahaan percetakan, kinerja mesin mereka menjadi lebih efisien, baik secara waktu maupun biaya dan mampu menjangkau pasar lebih luas.

Pada Maret 2018, Gogoprint resmi memperluas wilayah layanannya dengan berekspansi ke Indonesia. Berghaeuser mengatakan ekspansi ini didasarkan pada dua hal, yaitu pertimbangan ekonomi dan langkah penting bagi brand Gogoprint.

Pertimbangan ekonomi lainnya, kata Berghaeuser, Gogoprint melihat Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto tercepat di Asia Tenggara. Berghauser menyebut pasar percetakan Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai lebih dari US$10 miliar (sekitar Rp137 triliun) per tahun.

"Dan yang terpenting, pertumbuhan e-commerce sangat cepat dan diperkirakan mencapai US$46 miliar (sekitar Rp632 triliun) pada 2025. Indikator ini mendorong kami meluncurkan situs web di Indonesia secepat mungkin," jelas Berghaeuser sebagaimana dikutip dari Tech In Asia

Selama menjalankan bisnisnya, Gogoprint sudah menerima investasi yang tak disebutkan jumlahnya dari Online Printing Group (OPG) yang memang fokus berinvestasi pada bisnis percetakan online.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: