Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Evaluasi IJEPA Ditargetkan Rampung Akhir 2018

Evaluasi IJEPA Ditargetkan Rampung Akhir 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Evaluasi menyeluruh (general review) kerja sama perdagangan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) ditargetkan selesai akhir 2018.

Hal tersebut dibahas dalam pertemuan Komite Bersama IJEPA ke-7 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 28-30 Maret 2018. Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo sementara Delegasi Jepang dipimpin Deputi Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Jepang Keiya Iida. 

"Tahun 2018 merupakan tahun penting dan kesempatan emas bagi Indonesia dan Jepang dalam rangka merayakan 60 tahun hubungan kedua negara. Untuk itu, kedua delegasi mendapatkan momentum positif dan berkomitmen menyelesaikan proses general review IJEPA tahun ini. Penyelesaian ini akan menjadi salah satu capaian bidang ekonomi bagi kedua negara," kata Iman Pambagyo.

Iman menyatakan, dalam pertemuan tersebut dilakukan evaluasi pelaksanaan perjanjian yang telah berlangsung sejak implementasi IJEPA tahun 2008. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kedua negara akan menyusun laporan bersama (joint report) yang mencakup rekomendasi perjanjian agar lebih sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.

Selain itu, kedua delegasi juga membahas upaya perbaikan di beberapa sektor, baik dalam hal akses pasar, rules (pengaturan), dan kerja sama. "Tentu saja semua dilakukan berdasarkan prinsip kerja sama dan saling menguntungkan," ungkapnya.

Delegasi Indonesia memandang bahwa evaluasi menyeluruh ini merupakan kesempatan untuk membawa hubungan ekonomi kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi. Jepang dan Indonesia selama ini memiliki hubungan yang erat di berbagai bidang dan IJEPA semakin menguatkan kemitraan kedua negara. Untuk itu, Delegasi Indonesia senantiasa menekankan agar review ini saling menguntungkan kedua negara.

Pada pertemuan Komite Bersama di Bali, lanjut Iman, seluruh subkomite mengadakan pembahasan menuju target penyelesaian. Terdapat enam subkomite yang mengadakan pembahasan intensif selama ini, yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, ketentuan asal barang, tenaga kerja, dan kerja sama ekonomi (economic cooperation).

"Indonesia berminat memperkuat kerja sama lebih luas, di antaranya di bidang industri manufaktur, SDM tenaga kesehatan, dan rantai suplai, serta pengolahan pangan sektor produk pertanian dan perikanan," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: