Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BBPOM Medan Tarik 8 Jenis Ikan Kaleng yang Mengandung Cacing

BBPOM Medan Tarik 8 Jenis Ikan Kaleng yang Mengandung Cacing Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Kepala BBPOM Medan Yulius Sacramento Tarigan mengatakan, ada delapan jenis ikan kaleng yang ditarik BBPOM dan semuanya merupakan jenis ikan makarel karena hanya ikan makarel yang mengandung cacing. Ke delapan produk yang ditarik itu yakni Hoki, ABC, Botan dua registrasi, Gaga, King Fisher, Ayam Brand, dan Fiesta.

"Ikan makarel yang tidak ada di perairan Indonesia sejak hidup sudah mengandung cacing. Itu sebabnya di dalam sarden merk dalam negeri jenis makarel juga ditemukan cacing karena bahan bakunya diimpor dari luar negeri," katanya, Rabu (4/4/2018).

Jadi katanya, sekitar 54 ribu kaleng sarden mengandung cacing ditarik oleh pihaknya, dimana penarikan itu ada di Medan dan sejumlah daerah di Sumatera Utara.

"Jadi ada puluhan ribu kaleng sarden yang ditarik tersebut terdiri 50 ribu produk luar negeri dan 4100 merk dalam negeri. Produk tersebut ditarik dari sejumlah distributor dan pusat perbelanjaan di kabupaten kota di Sumut, antara lain di Kota Medan, Pematang Siantar, dan Kabupaten Deliserdang,"ujarnya.

Dikatakannya, distributor berjanji akan menarik seluruh produk yang prositif mengandung cacing tersebut dalam waktu satu bulan ini.

“Statement mereka satu bulan, karena yang produk dalam negeri itu kan beredar sampai ke desa-desa, butuh seminggu dua minggu. Tapi kalau merk luar negeri, dua tiga hari bisa clear, karena di luar Medan cuma ada di dua kabupaten kota,” ujarnya.

Sacramento mengimbau kepada masyarakat yang sudah terlanjur membeli sarden makarel untuk mengembalikannya karena beresiko mendatangkan penyakit. 

“Kembalikan saja. Saya ingin katakan begini, kenapa nggak ada masalah selama ini, kemungkinan karena cacing yang ada sudah mati sehingga secara infeksi tidak langsung ke tubuh. Tapi tetap saja yang namanya sudah mati itu benda asing, pasti ada resikonya karena ada bahan-bahan lain di sana,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: