Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Cara Gogoprint Hadapi Persaingan Bisnis

Ini Cara Gogoprint Hadapi Persaingan Bisnis Kredit Foto: Gogoprint
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebelum Gogoprint masuk ke Indonesia, sudah ada beberapa platform lain yang menyediakan layanan serupa seperti Printerous, Uprint, Snapy, PrimaGraphia, PraktisPrint, maupun Prinzio. Lalu, bagaimana strategi Gogoprint bersaing dengan kompetitor?

Gogoprint menyatakan bahwa memiliki perbedaan itu penting dan perbedaan utama yang dimilikinya berada pada situs web. Demikian juga dengan produk yang ditawarkan.

Guna menjaga dan meningkatkan kualitas situs web demi kenyamanan konsumen, Gogoprint terus berinvestasi pada sumber daya yang mereka miliki. Selain itu, mereka juga memperbanyak portofolio produknya.

"Tujuan akhir kami adalah menawarkan semua produk kustomisasi massal yang diminta oleh pasar dan memungkinan pelanggan bisnis memesan dengan cara yang paling mudah. Fokus utama kami pada business to business juga menawarkan diferensiasi lebih lanjut dibanding kompetitor," tutur David Berghaeuser, Co-Founder Gogoprint, sebagaimana dikutip dari Tech In Asia

Ketika membuka bisnis di negara yang baru didatangi, perusahaan akan menghadapi tantangan dalam hal beradaptasi dengan budaya negara tersebut. Menurut Berghaeuser, ini tantangan terbesar yang selalu dihadapinya ketika ingin memahami kebutuhan pasar dan konsumen, dinamika dengan mitra percetakan, serta persaingan dengan kompetitor.

"Untuk memahaminya, butuh waktu dan terkadang cukup rumit. Namun, dengan komiten dan dedikasi, kami yakin bisa menghadapinya," ucapnya.

Berghaeuser mengaku memonitor permintaan konsumen terlebih dulu sebelum meluncurkan layanan khusus yang kira-kira bisa menjawab kebutuhan tersebut. Menurutnya, masukan dari konsumen sangat berharga dan ia akan melakukan tindakan setelah mendengar masukan tersebut.

Adapun hingga kini Gogoprint belum memiliki rencana menghadirkan platform mereka dalam bentuk aplikasi karena basis pelanggan mereka merupakan konsumen B2B yang cenderung membeli produk melalui situs web versi desktop. Namun, ia tak memungkiri kehadiran situs web mobile sangat penting di Indonesia agar calon konsumen mengetahui layanan mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: