Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Facebook Akui Kebocoran Data Tembus 87 Juta User

Bos Facebook Akui Kebocoran Data Tembus 87 Juta User Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, San Francisco -

Facebook Inc mengatakan pada hari Rabu, informasi pribadi hingga 87 juta pengguna, sebagian besar di Amerika Serikat, mungkin telah dibagikan secara tidak layak dengan konsultan politik Cambridge Analytica, naik dari perkiraan media berita sebelumnya lebih dari 50 juta.

Chief Executive Mark Zuckerberg mengatakan dalam sebuah konferensi pers dengan para wartawan bahwa Facebook belum melihat "dampak yang berarti" pada penggunaan atau penjualan iklan sejak skandal itu, meskipun ia menambahkan, "itu tidak baik" terhadap orang yang memang tidak senang dengan Facebook.

Namun demikian, saham Facebook naik lebih dari 3 persen setelah bel. Zuckerberg mengatakan kepada wartawan bahwa dia menerima tuduhan atas kebocoran data, yang telah membuat marah para pengguna, pengiklan dan anggota parlemen, Dia juga menyatakan dirinya masih menjadi orang yang tepat untuk mengepalai perusahaan yang ia dirikan.

"Ketika Anda membangun sesuatu seperti Facebook yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia, akan ada kesalahan yang anda lakukan," ungkap Zuckerberg, dengan menambahkan bahwa yang penting adalah belajar dari kesalahan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (5/4/2018).

Zuckerberg mengatakan dia tidak mengetahui adanya diskusi di jajaran direksi Facebook tentang kabar dirinya akan mengundurkan diri, meskipun direktur akan menghadapi tantangan jika mereka ingin menggulingkannya karena Zuckerberg adalah pemegang saham pengendali.

Dia mengatakan dia tidak memecat siapa pun atas skandal itu dan tidak merencanakannya. "Saya tidak ingin membuang orang lain karena kesalahan yang kami buat di sini," tuturnya.

Facebook pertama kali mengakui bulan lalu bahwa informasi pribadi tentang jutaan pengguna dengan keliru telah berakhir di tangan Cambridge Analytica. Zuckerberg akan memberi kesaksian tentang masalah ini Selasa depan dan Rabu selama dua sidang kongres AS.

Cambridge Analytica yang berbasis di London, yang telah menghitung kampanye Presiden AS Donald Trump 2016 di antara kliennya, menyengketakan estimasi Facebook dari pengguna yang terpengaruh. Pada hari Rabu Cambridge Analytica mengatakan di Twitter itu telah menerima tidak lebih dari 30 juta catatan dari seorang peneliti yang disewa untuk mengumpulkan data tentang orang-orang di Facebook.

Zuckerberg, dalam sebuah dialog tetepon dengan wartawan, mengatakan bahwa Facebook seharusnya melakukan lebih banyak untuk mengaudit dan mengawasi pengembang aplikasi pihak ketiga seperti yang disewa Cambridge Analytica pada tahun 2014.

"Mengetahui apa yang saya ketahui hari ini, jelas kita harus berbuat lebih banyak," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: