Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI-Singapura Perkuat Kerja Sama Investasi di Tiga Sektor

RI-Singapura Perkuat Kerja Sama Investasi di Tiga Sektor Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Singapura sepakat untuk memperkuat kerja sama di tiga sektor prioritas yakni capital market,  ekonomi digital, dan pariwisata serta infrastruktur pendukungnya.  

Ini merupakan salah satu poin kesepakatan dalam 2nd Indonesia-Singapura Business Council Meeting yang  diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Kadin Indonesia bekerja sama dengan Economic Development Board (EDB) Singapura dan Singapore Business Federation (SBF) di kantor BKPM, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Pertemuan semi annual ini merupakan salah satu tindak lanjut implementasi MoU ISBC yang telah ditandatangani pada 28 Juli 2017. Berdasarkan MoU tersebut disepakati rapat anggota ISBC dilaksanakan setahun dua kali secara bergantian di Jakarta dan Singapura.

Kepala BKPM Thomas Lembong menyampaikan bahwa tiga sektor tersebut dipilih untuk membuat kedua negara sama-sama dapat mengambil manfaat serta mengoptimalkan potensi yang ada.

"Indonesia dapat mengambil keuntungan dari Singapura yang telah dikenal sebagai financial hub di kawasan Asia untuk mendapatkan pembiayaan dari proyek-proyek investasi di sektor pariwisata dan ekonomi digital," ujarnya.

Thomas menilai bahwa dalam first ISBC closed-door meeting yang diselenggarakan pada 7 September 2017 lalu di Singapura disepakati bahwa dari enam sektor yang menjadi unggulan, hanya tiga sektor yang akan diprioritaskan dalam jangka menengah, yaitu pasar modal (capital markets), digital economy, dan pariwisata beserta infrastruktur pendukungnya.

"Dari kegiatan ini, diharapkan delegasi dapat memperoleh informasi langsung  tentang peluang proyek-proyek potensial pada sektor pariwisata dan infrastruktur," jelas Tom.

Dari data yang dimiliki oleh BKPM realisasi investasi dari Singapura periode 2012-2017 mencapai angka US$39 miliar. Realisasi ini mencatatkan Singapura sebagai negara teratas kontributor investasi PMA di Indonesia.

Angka realisasi investasi dari Singapura cukup fluktuatif, posisi 2016 yang mencapai US$9,1 miliar turun menjadi US$8,4 miliar di tahun 2017. Investor Singapura banyak menanamkan modal di sektor tranportasi, pergudangan dan telekomunikasi, tanaman dan perkebunan serta industri kertas. Sementara terkait lokasi, sebaran investasi Singapura cukup merata ditandai dengan 51% berada di luar Pulau Jawa dan 49% berada di Pulau Jawa.

ISBC adalah suatu wadah kerja sama antara pelaku bisnis dan Singapura, dimana pembentukannya didukung oleh BKPM dan EDB yang berfungsi sebagai pengarah. Anggota ISBC adalah pengusaha papan atas 10 dari Indonesia dan 10 dari Singapura.

Anggota ISBC Indonesia selain Kadin adalah Sintesa Group, PT Bank Mandiri, PT Jababeka Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT BCA, Rajawali Corp, PT Garuda Indonesia, PT Indonesia Air Asia, dan Traveloka. Sementara dari Singapura anggota ISBC adalah EDB, SBF, Singapore Manufacturing Federation, Singapore Infocomm Technology Association, Singapore Precision Engineering and Technology Association, Hotel Propeties Limited,  Keppel Corporation Limited, Capitaland, Surbana Jurong Private Limited, Temasek Holding, dan Government Investment Corporation.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: