Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Penyebab Listrik Mati 7 Jam di Kalimantan Timur

Ini Penyebab Listrik Mati 7 Jam di Kalimantan Timur Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Empat kota di Kalimantan Timur mengalami pemadaman listrik pada Kamis pukul 21.03 WITA hingga 04.00 WITA akibat terjadinya Blackout PT PLN pada transmisi 150 kV di jalur Gardu Induk (GI) Embalaut-Tengkawang Samarinda.

GM PLN Kaltimra Riza Novianto Gustam menjelaskan butuh waktu lebih dari 7 jam untuk melakukan proses penormalan sistem Mahakam sehingga proses perjalanan pemulihan dilakukan sub sistem kelistrikan lokal per wilayah.

Dia memastikan penormalan sistem Mahakam untuk 4 kota mulai terjadi pada Jumat pagi, namun pukul 10. 00 WITAsuplai listrik dari pembangkit CFK sebesar 50 MW akibat kebocoran pada katup uap utama pembangkit tersebut.

Hal ini memaksa PLN untuk menghentikan operasi pembangkit tersebut sehingga berpotensi hilangnya daya sebesar 40 MW disisi pelanggan Balikpapan.

"Proses perbaikan pembangkit PLTU CFK 3 membutuhkan waktu sekitar 10 jam. Sambil menunggu perbaikan kami berupa mengoperasikan pembangkit Piking (Tanjung Batu) untuk mengcover besaran data yang hilang," jelasnya dalam penjelasan kepada pers, Jumat (6/4/2018).

Pihaknya mengupayakan pengoperasian Pemvngakit Piking sehingga kembali normal listrik bagi masyarakat Balikpapan.

"Pembangkit fiker Tanjung Batu kapasitas 70 Mw. Ini kan pembangkit termal butuh waktu ini lagi kita disiapkan," jelasnya.

Pihaknya menyampaikan permohonan maaf terkait gangguan pemadaman listrik  yang terjadi di  wilayah operasional termasuk Balikpapan dan Samarinda yang terparah mengalami pemadaman.

"Kami mohon maaf atas pemadaman yang terjadi, kami berusaha untuk menyelesaikan Blackout yang kini  masih dalam penanganan kami," ucapnya.

Reza juga menyampaikan, untuk para pelanggan yang terkena dampak dari pemadaman tersebut, terlebih khusus pelanggan yang mengalami pemadaman lebih dari 4 setengah jam akan mendapatkan diskon.

"Mekanismenya melalui sistem. Besarannya untuk pelanggan subsidi 20 persen dan untuk non subsidi 35 persen dari rekening minimum," tukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: