Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Industri 4.0, Dunia Industri Wajib Berbenah

Hadapi Industri 4.0, Dunia Industri Wajib Berbenah Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Revolusi industri atau industri 4.0 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo menjadi era baru dunia industri di Tanah Air. Dunia industri wajib berbenah dan meningkatkan kapasitasnya agar tetap eksis dan mampu bersaing. Salah satu komponen penting yang juga harus dibenahi dalam revolusi industri adalah kapasitas para pekerjanya.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Imelda Freddy, mengatakan bahwa pada dasarnya Industri 4.0 memperkenalkan era Smart Factories dengan robot atau cyber physical system akan mengawasi proses fisik yang terjadi di dalam pabrik. Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk membuat keputusan sendiri. Dengan adanya perubahan tren industri seperti ini, muncul kekhawatiran kalau peluang pekerjaan akan berkurang karena diambil alih oleh robot dan mesin.

“Untuk tetap bisa mengikuti perkembangan dunia industri, para pekerja harus meningkatkan kapasitasnya. Peningkatan kapasitas bisa dilakukan lewat pelatihan, kursus, dan juga sertifikasi. Para pelaku industri harus ikut serta dalam upaya ini karena peningkatan kapasitas pekerja akan berdampak positif terhadap industri itu sendiri,” jelas Imelda dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Penguasaan teknologi, teknologi digital, dan bahasa asing menjadi hal-hal yang mulai harus diperhatikan dan dilakukan oleh para pekerja. Seiring dengan globalisasi, penerapan teknologi dan penggunaan bahasa akan lebih cenderung mengikuti dunia internasional. Untuk itu, kemampuan berkomunikasi, terlebih dalam bahasa asing, menjadi syarat yang harus dipenuhi oleh para pekerja Indonesia. 

Kendati demikian, perkembangan teknologi dalam dunia industri memang memunculkan dua sisi yang saling bertabrakan. Disatu sisi, pekerja yang memiliki keterbatasan dalam tingkat pendidikan dan keahlian terancam digantikan oleh mesin atau robot. Namun, lanjut Imelda, bagi masyarakat yang pendidikan serta keahliannya kurang, akan terancam tergantikan oleh mesin dan robot.

“Namun di sisi lain, balik lagi seperti 20 tahun yang lalu, saat kita diperkenalkan dengan internet, industri 4.0 dapat mentransformasikan lebih banyak pekerjaan bagi masyarakat dan pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini bisa terjadi karena perkembangan teknologi dapat merangsang inovasi ekonomi, dimana para pekerja diberi kesempatan dan ruang untuk lebih kreatif, kolaboratif dan mengerjakan tugas-tugas problem-solving yang rumit, yang memang dirancang untuk tidak dikerjakan oleh robot atau mesin,” ungkapnya.

Dunia pendidikan pun harus ikut serta dalam mempersiapkan para siswa menghadapi Industri 4.0 ini. Kurikulum yang dirancang hendaknya juga mengandung pembelajaran dan pengetahuan terkait dunia industri dan juga bidang-bidangnya secara spesifik. Program praktek kerja yang dilakukan oleh para siswa, khususnya siswa sekolah kejuruan, harus dijadikan sarana efektif untuk terjun langsung dalam pekerjaan industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: