Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Mempersatukan Bangsa

Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Mempersatukan Bangsa Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo menyatakan pembangunan infrastruktur fisik tidak hanya untuk tujuan ekonomi saja tetapi ada tujuan lain yang lebih besar yaitu mempersatukan Indonesia.

"Infrastruktur tidak hanya ekonomi, ini akan mempersatukan kita," kata Presiden Joko Widodo saat bersilaturahim dengan budayawan di halaman belakang Istana Merdeka Jakarta, Jumat sore.

Ia menyebutkan perjalanan udara dari daerah paling barat Indonesia yaitu Aceh hinggga ke daerah paling timur yaitu Papua memakan waktu sekitar sembilan jam.

"Kalau dari London terbang ke arah timur selama sembilan jam, itu sudah sampai ke Turki, sudah melewati berapa negara?" ujar Presiden Jokowi.

Kepala Negara mengaku selama 3,5 tahun terakhir ini dirinya atau para anggota Kabinet Kerja gencar bicara dan mengerjakan proyek infrastruktur fisik.

"Kita mulai dari bidang infrastruktur karena sebagai negara besar, kita jauh tertinggal dari negara-negara tetangga sehingga perlu dikejar," ucapnya.

Ia menyebutkan upaya mengejar ketertinggalan terutama dilakukan untuk saudara-saudara yang ada di wilayah Indonesia timur, meskipun di bagian tengah dan barat juga dikerjakan.

"Kondisi Indonesia Timur tertinggal jauh sekali dengan daerah lainnya, terutama dengan Jawa," imbuhnya.

Akibat ketertinggalan itu menyebabkan adanya disparitas harga berbagai kebutuhan pokok seperti BBM. Tiga tahun lalu, harga premium di Jawa sekitar Rp6.000-an sementara di Wamena mencapai sekitar Rp60.000-an.

"Saat cuaca buruk yang mengakibatkan sarana tranportasi tidak mungkin beroperasi, harga BBM akan semakin mahal," katanya.

Ia juga mencontohkan kondisi di Kabupaten Nduga, jalan di ibu kota kabupatennya saja, barang semeter pun tidak ada yang beraspal. Presiden menyebutkan tahapan kedua setelah pembangunan infrastruktur fisik adalah investasi ke pembangunan sumber daya manusia.

Dalam kesempatan itu Presiden juga mengatakan revolusi mental yang dilaksanakan pemerintah saat ini bukan jargon yang terus-menerus diiklankan.

 "Memberikan contoh yang baik seperti bagaimana etos kerja yang baik lebih baik daripada kita berteriak-teriak," tutur Presiden Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: