Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia Wilayah yang Rawan Tersapu Tsunami

Ini Dia Wilayah yang Rawan Tersapu Tsunami Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan belum ada sejarah tsunami setinggi 57 meter di Indonesia.

"Beberapa ilmuwan ada yang menghitung run-up gelombang tsunami di Pandeglang hingga mencapai 57 meter, tapi itu bukan ramalan, bukan prediksi, tapi hitungan dan kalau menurut saya bukan prediksi juga, bukan ramalan berdasarkan perhitungan. Dari sisi kejadian, tsunami yang setinggi 57 meter itu belum pernah ada jejaknya," kata Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar (5/4/2018).

Dalam informasi resmi Kementerian ESDM di Jember, Jumat, Rudi menjelaskan dari sisi kejadiannya untuk menciptakan gelombang arus yang setinggi itu harus terjadi pergerakan bawah dasar laut yang sangat luas.

Rudi mencontohkan, saat terjadi gelombang tsunami di Aceh tahun 2004 yang lalu itu pergerakannya di bawah itu hampir 500 meter yang menciptakan tinggi gelombang tsunami tidak sampai puluhan meter. Jadi, jika tercipta gelombang tsunami yang tinggi harus terjadi gerakan yang besar di bawah.

"Hingga saat ini tidak ada yang bisa meramalkan kapan terjadinya gempa bumi. Hanya bisa menghitung kalau bergerak dari sisi ini ke sisi ini maka volumenya sebesar apa, maka airnya akan naik berapa," ujarnya.

Rudy mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang karena ini baru hitung-hitungan secara teoritis bukan ramalan atau prediksi.

Ia mengungkapkan, beberapa wilayah pesisir Indonesia seperti Jawa Bagian Selatan dan Pantai Barat dari Sumatera Barat merupakan wilayah yang rentan terjadinya bencana gelombang tsunami dengan sumber tsunami karena adanya subduksi atau pertemuan antar lempeng. Bagi masyarakat yang tinggal di lokasi-lokasi tersebut diminta untuk tetap waspada terjadinya tsunami.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: