Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jayapura Minim Akses Jaringan Data

Jayapura Minim Akses Jaringan Data Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jayapura -

Warga Jayapura tengah kesulitan mengakses layanan daring akibat putusnya kabel optik milik PT Telkom di perairan Sarmi-Biak pada 6 April 2018 dan sempat melumpuhkan seluruh layanan Telkom dan Telkomsel.

Victor Mambor, salah satu pemilik perusahaan media daring di Papua mengakui akibat putusnya kabel optik Telkom, kinerja pekerjanya menurun karena minimnya akses jaringan data.

"Yang disesalkan adalah kejadian ini terus berulang dan seperti tidak ada solusi permanen. Padahal, kondisi di Papua berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Di sini kami minim dengan pilihan layanan telekomunikasi," ujarnya di Jayapura, Minggu (8/4/2018).

Menurut dia, kini hanya beberapa tempat yang memiliki layanan data nirkabel di Jayapura sehingga ruang kerja untuk pekerjaan yang berkaitan dengan daring sangat terbatas.

Senada dengan Victor, Gantang yang merupakan pengusaha di bidang jasa perjalanan mengeluhkan masalah jaringan data yang membuat usahanya terhambat.

Menurut dia, dari beberapa calon konsumen yang ingin membeli tiket penerbangan harus batal karena perusahaannya sulit mengakses layanan daring.

"Ya terpaksa kami harus bekerja di tempat umum yang layanan daringnya bisa digunakan. Itu pun hanya dua tempat saja (menggunakan fasilitas VSAT) di Kota Jayapura," kata dia.

Ia pun berharap masalah ini bisa lebih cepat diselesaikan, tidak seperti kasus yang terdahulu dimana perbaikan jaringan bisa lebih dari satu bulan.

Sebagai informasi, pihak PT Telkom Indonesia (Persero) telah menyatakan layanan kabel optik bawah laut menuju Jayapura putus sekitar pukul 21.00 WIT (6/4/2018).

Putusnya kabel laut yang merupakan bagian dari Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS), berakibat layanan telekomunikasi Telkom Group di wilayah kota Jayapura dan sekitarnya mengalami penurunan kualitas karena hanya dapat dilayani dengan Sistem Komunikasi Satelit. (FNH/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: