Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PWNU Jakarta Minta Umat Muslim Tebar Kebaikan

PWNU Jakarta Minta Umat Muslim Tebar Kebaikan Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Warta Ekonomi, Lebak -

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta meminta seluruh umat Muslim menebar kebaikan dan tidak menyimpan kedengkian dan permusuhan.

"Kita prihatin saat ini alim ulama dihujat dan dijelek-jelekan. Mereka menghujat KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI)," kata Wakil Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Zuhri Yaqub saat memperingati Isra Mi'raj di Wasilatul Fallah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu (8/4/2018).

Sebagai umat Muslim tentu memiliki kewajiban untuk menyebarkan kebaikan agar kehidupan manusia penuh kedamaian dan kerukunan. Selain itu juga umat Muslim wajib maaf-memaafkan jika terjadi kesalahan dan tidak menyimpan jiwa dendam maupun dengki. Sebab, manusia itu tidak lepas dari kesalahan.

Namun, polemik saat ini para alim ulama yang dihormati dan dimuliakan umat Muslim, dihujat dan dijelek-jelekan. Oleh karena itu, pihaknya meminta umat Muslim agar menebar kebaikan dan tidak saling curiga-mencurigai. Di samping itu, tidak melakukan provokatif yang bisa memecah-belah persatuan dan kesatuan.

Kehadiran Islam adalah agama yang mencintai kebaikan, kedamaian, dan kasih sayang.

Menyebarkan kebaikan menjadikan kewajiban yang harus dilaksanakan umat untuk melakukan perbuatan baik kepada sesama manusia.

"Kami berharap menghujat yang ditujukan kepada KH Ma'ruf Amin dihentikan. Kita muliakan alim ulama sebagai pengayom umat," katanya menjelaskan.

Menurut dia, manusia yang dimuliakan Allah itu bukan karena jabatan, pangkat, dan harta. Namun, orang yang dimuliakan Allah adalah manusia yang bisa memposisikan sebagai hamba Allah. Mereka melaksanakan kewajiban shalat lima waktu yang harus didirikan dan tidak mengabaikan. Di samping itu melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya dan melakukan perbuatan kebaikan dan menjauhi larangannya.

Untuk itu, manusia wajib melakukan perbuatan kebaikan, kedamaian, dan saling mencintai sesama manusia dan tidak menebar kebencian.

"Kita berharap peringatan Isra Mi'raj itu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah," katanya menjelaskan.

Sekertaris Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori meminta seluruh umat muslim agar memaafkan Sukmawati, terkait puisi berjudul "Ibu Indonesia" yang menuai kontroversi. Sukmawati juga telah sudah mendatangi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'aruf Amin di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Sukmawati memohon maaf kepada seluruh umat muslim. Selain meminta maaf, Sukmawati juga berjanji tidak mengulangi perbuatan yang mengundang keresahan umat muslim. Karena itu, MUI Lebak mengajak umat muslim agar memaafkan atas kesalahan yang dilakukan putri Presiden Soekarno itu.

Peristiwa kasus puisi "Ibu Indonesia" dapat menjadikan kekuatan umat muslim untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu juga menjaga keamanan, kedamaian, dan keharmonisan antarmasyarakat.

"Kita lebih mengedepankan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathaniyah dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," jelas Akhmad Khudori. (FNH/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: