Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Edisi Lebaran, Daging Sapi Lokal Tembus Rp120 Ribu/kg

Belum Edisi Lebaran, Daging Sapi Lokal Tembus Rp120 Ribu/kg Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandar Lampung -

Harga daging sapi dalam negeri di Bandarlampung kini tembus Rp120.000/kilogram, sementara harga daging sapi impor masih bertahan Rp100.000/kilogram.

Beberapa pedagang di Pasar Gudang Lelang Bandarlampung, Selasa (10/4/2018), menyebutkan, harga daging sapi sulit turun, dan juga sulit naik karena volume permintaan atas kebutuhan pokok itu tidak meningkat.

"Harga sapi impor berkisar Rp42.500-Rp43.700 perkilogram. Stok banyak, pasokan lancar dan harga daging segar masih bertahan seperti pekan lalu. Permintaan atas daging sapi juga relatif bertahan," kata Andre, salah satu pedagang daging sapi, di Pasar Lelang.

Menurut dia, harga daging segar sulit mencapai Rp80.000/kg jika pasokannya tetap mengandalkan daging sapi dalam negeri dan daging sapi impor hasil penggemukan.

Menurutnya, pasokan daging sapi Bandarlampung tetap lancar karena stok sapi di Provinsi Lampung cukup banyak.

Sementara harga daging sapi dalam negeri mencapai Rp120.000/kg, atau lebih mahal dibandingkan harga sapi impor. Sehubungan itu, pedagang memilih menjual daging sapi dalam negeri secukupnya saja, dan mereka lebih banyak menjual sapi impor hasil penggemukan.

Selain itu, warga juga lebih banyak memilih sapi impor karena lebih murah harganya. Meski demikian, ada juga warga yang memilih daging sapi dalam negeri karena rasanya dinilai lebih gurih dan minim lemak.

Pedagang lain, seperti di Pasar Sukarame, juga menyebutkan harga daging sapi masih bertahan tinggi atau berkisar Rp110.000/kg.

Di Lampung terdapat 11 feedloter atau usaha penggemukan sapi dengan kapasitas kandang 117.700 sapi. Sapi impor yang digemukkan di Lampung didatangkan dari Australia melalui Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.

Provinsi Lampung bersama Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat saat ini tercatat sebagai lumbung ternak nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: