Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelar CIO Forum, VMware Dorong CIO Atasi Kebuntuan Digital

Gelar CIO Forum, VMware Dorong CIO Atasi Kebuntuan Digital Kredit Foto: VMware Inc
Warta Ekonomi, Jakarta -

VMware Inc, salah satu inovator di bidang peranti lunak kelas enterprise, menyelenggarakan VMware CIO Forum pada Rabu (11/42018) untuk wilayah Asia Tenggara dan Korea. Berkolaborasi bersama International Data Corporation (IDC), VMware mendorong CIO untuk mengatasi kebuntuan digital sehingga tercipta transformasi digital.

Senior Vice President and General Manager di VMware untuk Kawasan Asia Pasifik dan Jepang, Duncan Hewett, menuturkan bahwa terkait maturitas teknologi, kawasan Asia Pasifik tergolong unik. Namun, ada kesamaan dengan kawasan lainnya, yakni transformasi digital dianggap sebagai katalis bisnis.

“Agar transformasi digital bisa selangkah lebih maju lagi, organisasi-organisasi di kawasan ini perlu melakukan pengintegrasian pada produk dan layanan yang mereka gunakan saat ini,” ujar Hewett dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (11/3/2018).

Perhelatan akbar tahunan tersebut dihadiri oleh lebih dari 120 eksekutif C-level dari kawasan tersebut. Dalam perhelatan tersebut, digelar pula serangkaian solusi komprehensif milik VMware yang dirancang sedemikian rupa untuk mendukung akselerasi pada sisi performa dan mendorong dicapainya hasil yang lebih optimal dari seluruh investasi digital yang mereka tanamkan menuju tahapan pertumbuhan bisnis di tingkat lebih lanjut.

Digital Transformation (DX) menjadi fokus utama dari seluruh rangkaian kajian yang digelar di forum tersebut. DX penting untuk dikemukakan sebab kini makin banyak kalangan enterprise dan pemerintahan di kawasan Asia Tenggara yang mulai memberikan prioritas pada upaya transformasi digital dan menjadikannya sebagai landasan fundamental dalam upaya mamacu pertumbuhan bisnis.

Forum tersebut membuka kesempatan bagi eksekutif C-level agar mereka dapat lebih fokus pada upaya-upaya lebih lanjut dalam perjalanan transformasi digital serta memahami cakupan dan imbas dari diselenggarakannya transformasi digital.

Pelibatan IDC ini diharapkan juga akan berkontribusi dalam memberikan analisis yang mendalam terhadap investasi-investasi DX dalam kaitannya dengan hal-hal strategis yang perlu dijadikan sebagai prioritas oleh enterprise.

Pada perhelatan tersebut, IDC mengumumkan sejumlah temuan dari riset Digital Transformation terbaru untuk wilayah regional, bertajuk “IDC MaturityScape Benchmark: Digital Transformation in APEJ, 2018.”

Studi yang dilakukan pada tahun 2017 ini menyajikan berbagai temuan, yang salah satunya bahwa organisasi-organisasi atau perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) telah selangkah maju berkenaan dengan transformasi digital. Mereka tak lagi resisten untuk menyelami lebih dalam lagi mengenai inisiatif transformasi digital. Namun di sisi lain, baru ada 1,2% saja dari organisasi-organisasi di kawasan regional tersebut yang telah memenuhi predikat sebagai “digital disruptor” dengan standar gold.

Dalam studi tersebut juga dikemukakan mengenai temuan yang menyoroti bahwa mayoritas organisasi atau perusahaan (86,5%) di kawasan tersebut masih berada pada tiga fase pertama terkait dengan tingkat maturitas teknologi dan dirasa belum mampu mengintegrasikan produk dan layanan digital di seluruh lini bisnis mereka dalam upaya untuk menyuguhkan pengalaman yang konsisten bagi seluruh pelanggan.

Research director and Digital Transformation Practice Lead for IDC Asia/Pacific, Daniel-Zoe Jimenez, menuturkan bahwa transformasi digital tidak lagi dianggap sebagai hal yang penuh tanda tanya oleh organisasi-organisasi di kawasan Asia Pasifik.

"Namun demikian, terlepas dari progres dan sukses di langkah awal yang telah mereka capai saat ini, banyak organisasi dirasa perlu membangun sebuah metrikulasi baru, melakukan penyelarasan ulang atas struktur organisasi, merancang ulang arsitektur platform teknologi dan mengembangkan kapabilitas-kapabilitas digital lebih jauh lagi,” tutur Daniel-Zoe.

Menurut Hewett, lingkungan-lingkungan IT organisasi-organisasi yang digunakan di kawasan APJ sekarang ini rata-rata merupakan campuran antara infrastruktur legacy dengan public cloud maupun private clouds. Bersama mereka, VMware berkomitmen untuk menyusun langkah-langkah strategis sebagai solusi dalam mendukung kesuksesan bisnis dan menciptakan peluang-peluang bisnis baru bagi mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: