Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Pernikahan Pangeran Harry-Meghan Markle, Polisi Inggris Anggap Semua Pengunjung 'Teroris'

Jelang Pernikahan Pangeran Harry-Meghan Markle, Polisi Inggris Anggap Semua Pengunjung 'Teroris' Kredit Foto: People.com
Warta Ekonomi, London -

Ketika lebih dari 100.000 mengibarkan bendera dan para warga bersorak berkumpul untuk menghadiri pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle bulan depan, polisi Inggris akan memperlakukan setiap orang sebagai seseorang yang potensial teroris, dan juga waspada terhadap potensi ancaman lainnya.

Blokade untuk menghentikan setiap serangan kendaraan, patroli bersenjata, dan keamanan bergaya bandara akan menjadi salah satu tindakan yang digunakan dalam apa yang akan menjadi salah satu operasi polisi terbesar yang pernah dilihat oleh kota Windsor yang indah.

"Ini adalah tantangan nyata," tutur Bob Broadhurst, eks perwira polisi yang adalah "Komandan Emas" yang bertanggung jawab mengawasi pernikahan kerajaan Inggris tahun 2011 dari kakak laki-laki Harry, William, yang mempersunting Kate.

“Tidak mungkin untuk mencari puluhan ribu orang yang ingin datang dan berbaris di jalan-jalan, yang salah satunya bisa menjadi seseorang yang potensial teroris, seseorang yang sedang bersama keluarga kerajaan, dan ada sejumlah orang, atau hanya pencari perhatian," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (11/4/2018).

"Ini lebih merupakan tantangan karena pada dasarnya semua orang di kerumunan itu adalah patut dicurigai," ungkapnya.

Harry dan Meghan akan mengikat simpul pada 19 Mei di St George's Chapel di Kastil Windsor, kediaman Ratu Elizabeth yang mendominasi wilayah Windsor, sekitar 20 mil (30 km) di sebelah barat London.

“Pada Minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang penduduk, para pebisnis lokal dan pengunjung ke kota dapat mengharapkan untuk melihat peningkatan kehadiran polisi, dengan petugas polisi, baik bersenjata maupun tidak bersenjata, anjing pencari, bagian yang dipasang alat pengaman, unit polisi jalan dan National Police Air Service Inggris,” tutur polisi dalam sebuah pernyataan.

Pengunjung yang datang dengan mobil dan kereta pada hari itu akan menghadapi upaya penggeledahan secara acak dan "setiap item yang dapat menimbulkan risiko bagi publik akan diamankan," pungkas polisi Inggris.

 

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: