Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bupati Bandung Barat Pakai Duit Korupsi untuk Bayar Lembaga Survei Politik

Bupati Bandung Barat Pakai Duit Korupsi untuk Bayar Lembaga Survei Politik Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan kronologi terkait operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Bandung Barat Abu Bakar.

"KPK mengamankan total enam orang di Bandung," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Enam orang itu adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat Weti Lembanawati (WLW), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Barat Adityo (ADY), Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Hikayat (AHI).

Selanjutnya, CA staf di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat, IL Kepala Sub Bagian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bandung Barat, dan YUS staf di Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Saut menjelaskan bahwa tim KPK menerima informasi ada penyerahan dana dari IL ke CA untuk kepentingan Bupati Bandung Barat.

"Pukul 12.00 WIB tim langsung mengamankan CA di gedung B kantor Pemkab Bandung Barat. Bersama CA, diamankan uang Rp35 juta, uang ini diduga terkait kepentingan Bupati Barat," kata Saut.

Kemudian, kata Saut, pada pukul 12.40 WIB tim menuju ke gedung A Kantor Pemkab Bandung Barat untuk mengamankan WLW di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat.

"Pukul 14.30 WIB, tim menuju rumah CA di Lembang untuk mengamankan barang bukti sebesar Rp400 juta. Pukul 13.00 WIB secara paralel tim bergerak ke Hotel Garden Permata di daerah Sukajadi untuk mengamankan ADY dan YUS," tuturnya.

Selanjutnya, Saut mengatakan pada Selasa (10/4) pukul 17.00 WIB tim tiba di rumah Bupati Bandung Barat untuk mengamankan yang bersangkutan.

"Namun, yang bersangkutan memohon untuk tidak diamankan karena harus melakukan kemoterapi dan dalam kondisi yang tidak fit. Atas dasar kemanusiaan, tim melakukan pemeriksaan di rumah Bupati dan melakukan koordinasi lanjutan dengan dokter Bupati," ujarnya.

Untuk kepentingan penyelidikan, menurut Saut, tim meminta Bupati membuat surat pernyataan untuk datang ke kantor KPK setelah kemoterapi di Bandung.

"Malam ini, ABB datang atas kemauan sendiri setelah menerima surat keterangan dari dokter yang menyatakan dia dalam kondisi sehat untuk melakukan perjalanan ke luar kota. Petugas KPK di Bandung hanya memastikan ABB memenuhi janji sesuai surat pernyataan yang ditandatangani malam sebelumnya," kata Saut.

Diduga, kata Saut, Bupati Bandung Barat meminta uang ke sejumlah Kepala Dinas untuk kepentingan pencalonan istrinya Elin Suharliah sebagai Bupati Bandung Barat 2018-2023.

"Permintaan ini disampaikan dalam beberapa kali pertemuan antara Bupati dengan Kepala SKPD yang diadakan pada Januari, Februari, dan Maret. Hingga April, Bupati terus menagih permintaan uang, salah satunya untuk melunasi pembayaran ke lembaga survei," ungkap Saut.

Untuk mengumpulkan dana tersebut, Abu Bakar meminta bantuan Weti Lembanawati dan Adityo.

"WLW dan ADY bertugas untuk menagih ke Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai janji yang disepakati," ucap Saut.

Dalam konferensi tersebut, tim KPK juga memperlihatkan barang bukti sebesar Rp435 juta terkait kasus tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: