Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet: Kebudayaan Bukan Cuma Hiburan Semata

Bamsoet: Kebudayaan Bukan Cuma Hiburan Semata Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai kebudayaan masih dianggap sebelah mata oleh banyak kalangan. Kebudayaan masih diidentikan dengan pertujukan seni atau hiburan semata.

“Kebudayaan harusnya diposisikan sebagai sistem nilai yang mendasari penyusunan kebijakan bangsa dan negara. Dan kebijakan itu harus mempertimbangkan karakter masyarakat Indonesia agar lebih berbudaya dan beradab di tengah maraknya radikalisme serta terorisme,” ujar Bamsoet saat menerima Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSPO) Muhammadiyah di ruang kerja pimpinan DPR RI, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Bamsoet menuturkan kebudayaan harus mempunyai ideologi dan diatur dalam kebijakan. Kebudayaan harus memberikan inspirasi kreatif bagi pemerintah, sehingga produk-produk politik, hukum, ekonomi, sosial dan lainnya diproduksi sesuai nilai-nilai budaya Pancasila.

“Bisa dikatakan saat ini bangsa kita masih kering mengusung kebudayaan dan peradaban yang sesuai nilai-nilai Pancasila. Menjadi tugas penting bagi kita semua untuk memberi ruh, terutama kepada para pemimpin bangsa kita,” ungkap Bamsoet.

Politisi Partai Golkar ini menilai banyak pihak masih bekerja dengan mengedepankan ego sektoral. Semua mengerjakan hal-hal yang kering, tidak mengisi ruang kosong. Sehinggga rasa kekeluargaan berkurang, terjadi pertarungan politik tanpa adab serta saling menyerang.

“Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Seharusnya, kita bisa bersikap saling menghormati, menghargai, toleransi dan bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara. Tapi, faktanya kita terus konflik, ego sektoral diutamakan, korupsi merajalela serta memarginalisasi pihak yang kalah,” tutur Bamsoet.

Bamsoet juga mengingatkan, saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami revolusi informasi yang luar biasa. Masyarakat Indonesia tengah diserang oleh teknologi atau proxy war, dimana yang diserang adalah alam pikir serta perilaku masyarakat.

“Informasi hoax banyak beredar untuk mengadu domba antar masyarakat kita sendiri. Karenanya, sangat penting bagi kita untuk mengusung serta mengimplementasikan kebudayaan peradan bangsa yang sesuai nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” pungkas Bamsoet.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: